Blog Kami

Internal Medicine

Diagnosis Klinis Pasien Dengan Keluhan Utama Ikterus

terus adalah keluhan yang cukup sering membawa pasien datang ke tempat praktek dokter. Perubahan sklera mata yang kuning atau warna air kencing yang lebih gelap biasanya akan mendorong pasien untuk mencari pengobatan. Penyebab ikterus bervariasi mulai dari infeksi virus hingga obstruksi saluran empedu. Dalam penegakan diagnosis klinis penyebab ikterus, yang pertama perlu dipertimbangkan adalah ikterus yang saat ini berlangsung disebabkan oleh hemolisis atau penyakit hepatobiliaris. Seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya, perbedaan dapat dengan mudah diselidiki dengan mengukur fraksi bilirubin direk dan indirek.

27 Jun 2016
Article thumbnail

Internal Medicine

Tips Menentukan Etiologi dan Diagnosis Klinis Ikterus

Pertama, Cara sederhana mempertimbangkan etiologi pasien dengan gejala klinis ikterus adalah dengan menentukan apakah terdapat bilirubin dalam urin. Tidak adanya bilirubin menunjukkan hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi karena pigmen ini tidak akan tersaring ginjal. Jika pemeriksaan kimia klinik menunjukkan bahwa 80% dari total bilirubin berbentuk bilirubin tidak terkonjugasi, maka pasien dapat dianggap menderita hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi.

26 Jun 2016
Article thumbnail

Kardiologi

Jangan Resepkan Kombinasi ARB/ACE Inhibotor Ya!

Kemarin, saya ditanya oleh seorang adik sejawat yang akan mengikuti tes UKMPPD (Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter). Dia menanyakan tentang contoh soal CBT (Computer Based Test), yang sebenarnya rutin kita temui sehari-hari, namun cukup menantang.

26 Jun 2016
Article thumbnail

Internal Medicine

Membedakan Syok Hipovolemik vs Syok Kardiogenik

Syok adalah suatu sindroma klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan metabolik yang ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh. Secara garis besar syok dapat dibedakan menjadi stok hipovolemik, syok kardiogenik, syok distributif (syok sepsis), syok neurogenik dan syok anafilaktik. Masalah yang sering terjadi dalam praktek sehari-hari adalah kesulitan membedakan syok hipovolemik dan syok kardiogenik. Padahal kesalahan dalam membedakan dua kondisi gawat darutat ini dapat berakibat fatal. Seperti kamu ketahui, terapi utama syok hipovolemik adalah terapi cairan. Padahal untuk pasien syok kardiogenik, terapi cairan justru dapat berakibat perburukan klinis yang bisa berakhir fatal.

26 Jun 2016
Article thumbnail

Internal Medicine

Dokter Layanan Primer (DLP) apakah semangat baru dalam Promosi Kesehatan?

Dalam Jawa Pos terbitan hari jumat 17 Juni 2016, diberitakan bahwa kemenkes membuka program studi Dokter Layanan Primer (DLP). Pembukaan program studi ini akan membuat profesi dokter semakin beragam. Respon beragam pun bermunculan salah satunya yang cukup menggelitik adalah pernyataan dari Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyatakan bahwa pembukaan program studi in kurang cocok Dikatakan dalam berita tersebut bahwa kompetensi utama dari dokter layanan primer adalah Promosi Kesehatan, dan DLP akan ditempatkan di fasilitas kesehatan primer. Sangat menggembirakan ketika kita melihat adanya keinginan untuk menguatkan promosi kesehatan di bidang kesehatan di indonesia.

25 Jun 2016
Article thumbnail

Paling banyak dilihat

Bahaya Sinar Ultraviolet: Panduan Praktis bagi Dokter Umum thumbnail

Bahaya Sinar Ultraviolet: Panduan Praktis bagi Dokter Umum

22 Apr 2025
Perbedaan Penggunaan Mometason Salep dan Krim: Potensi dan Indikasi Klinis thumbnail

Perbedaan Penggunaan Mometason Salep dan Krim: Potensi dan Indikasi Klinis

22 Apr 2025
Diagnosis dan Terapi Herpes Zoster: Pilihan Antivirus yang Direkomendasikan untuk Praktik Dokter Umum thumbnail

Diagnosis dan Terapi Herpes Zoster: Pilihan Antivirus yang Direkomendasikan untuk Praktik Dokter Umum

21 Apr 2025
Diagnosis dan Terapi Herpes Zoster Ophtalmica: Panduan Praktis untuk Dokter Umum thumbnail

Diagnosis dan Terapi Herpes Zoster Ophtalmica: Panduan Praktis untuk Dokter Umum

17 Apr 2025