Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, Analisis Potensi Lokasi Klinik, Bagaimana Langkah-Langkahnya?
Akses menuju klinik sejawat merupakan pertimbangan yang penting. Jika sejawat menarget customer yang ber-mobil tentu klinik sejawat harus berada di jalan yang cukup lebar untuk dilalui dua mobil, kira-kira 5-7 meter (baca juga: P3, Tips Memilih Lokasi Klinik yang Strategis).
Luas tanah yang "masih bisa dikembangkan" juga dapat menjadi pertimbangan sejawat untuk memilih lokasi klinik. Mungkin, sejawat berencana mengembangkan klinik tersebut menjadi sebuah rumah sakit. Tentu sejawat membutuhkan lahan yang cukup luas untuk melakukan perluasan bangunan.
Aspek yang semakin penting untuk dipertimbangkan adalah budaya masyarakat. Misalnya, memilih lokasi klinik vaksinasi di tengah komunitas religius yang sangat keras menentang vaksinasi (Anti-Vaks) adalah tidak tepat. Klinik Vaksinasi lebih cocok ditempatkan di daerah dengan demografi tingkat pendidikan SMA atau Pendidikan Tinggi.
Komunitas dengan dominasi etnis tertentu, misalnya etnis Madura, cocok bila didirikan sebuah klinik dengan tarif berobat antara Rp 30.000,00 – Rp 70.000,00 termasuk biaya obat.
Budaya mereka yang sangat "fanatik" dengan suntik (Injeksi Intramuskular) bila mengalami nyeri otot, akan membuat klinik umum yang sejawat dirikan laris manis.
Pola klinik umum seperti di atas telah sukses mengantarkan kawan saya, dokter umum, meraup penghasilan Rp 40.000.000,00 dalam satu bulan.
Itu tadi beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis lokasi mana yang potensial untuk mendirikan klinik.
Jangan lupa share tulisan ini!!!
jika sampai senin pagi mencapai 100 kali share, maka minggu depan saya akan membagikan tips melakukan pengumpulan data dengan survei lokasi.
Salam sejawat!!!
13 Aug 2015
Di Kelas Manajemen Rumah Sakit, saya diajari untuk melakukan survei lokasi pendirian Fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit, Klinik atau Praktek Dokter Swasta). Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah segmen yang ingin sejawat garap (menengah ke atas atau ke bawah, anak atau dewasa, Bedah atau Medik, dan sebagainya).
Dengan menentukan segmen pasar, sejawat selanjutnya akan memiliki arah yang jelas untuk mengumpulkan data. Data yang perlu dikumpulkan selanjutnya adalah demografi daerah sekitar, tingkat sosioekonomi masyarakat sekitar, akses menuju Fasilitas Kesehatan, Tingkat persaingan di daerah tersebut, Luas tanah/bangunan, harga bangunan sampai budaya masyarakat sekitar bila memungkinkan.
13 Aug 2015
Saya mendapat ide untuk menulis artikel ini karena sedang melakukan survei lokasi untuk mencari Ruko/Rumah yang cocok untuk KlinikMart.
Ternyata ada beberapa "Ilmu turun-temurun" yang beberapa kali saya dengar, tidak diajarkan di kelas Manajemen Rumah Sakit, namun ternyata diakui oleh beberapa konsulen senior adalah strategi yang sudah tervalidasi berpuluh-puluh tahun untuk memilih tempat praktek.
Seorang konsulen yang sudah sukses membangun sebuah praktek dokter pribadi dari nol, membagikan tips mudah mencari lokasi klinik kepada saya. Pendekatan ini cukup mudah, murah dan sudah tervalidasi dengan success rate yang cukup tinggi.
13 Aug 2015
Apa yang sejawat pikirkan melihat gambar di atas???
Itu adalah gagasan yang pernah saya pikirkan beberapa tahun lalu, saat menggagas sistem antrian online rumah sakit. Berawal dari gagasan ini, saat ini sudah berkembang menjadi sistem informasi manajemen rumah sakit yang kompleks.
Kembali pada sistem antrian online. Gagasan ini berawal dari fenomena yang banyak terjadi di Rumah Sakit kita: Antrian Untuk Pasien yang Tidak Bersahabat.
Akar masalah antrian di Rumah Sakit kita adalah distribusi kedatangan yang tidak merata. Solusi yang saat itu saya tawarkan adalah membuat sebuah web yang bisa diakses menggunakan mobile phone, untuk memantau nomor antrian secara real time.
10 Aug 2015
Hati-hati menggunakan loperamide. Loperamide adalah obat anti-diare golongan narkotika. Obat ini mahsyur dengan nama imodium. Obat ini dikenal luas memiliki efek anti-diare yang sangat kuat.
Sederhananya, diare diterapi imodium pasti mampet. Namun, beberapa laporan ilmiah mengisyaratkan "ancaman bahaya" penggunaan loperamide yang tidak sesuai indikasi.
Loperamide dilaporkan menyebabkan efek samping yang fatal: ileus paralitik. Loperamide memang bekerja sebagai obat anti-diare melalui mekanisme penghambatan motilitas usus pada reseptor opioid.
Efek langsung di otot sirkular dan longitudinal usus besar membuat efek anti-diare yang dimilikinya sangat kuat, sehingga bisa terjadi paralisis otot tersebut yang pada akhirnya berkembang menjadi ileus.
6 Aug 2015