Dokter Post - Tatalaksana Nyeri Perut Anak (Pencernaan): Pedoman Klinis Terkini

Webinar SKP Kemenkes: Panduan Komprehensif Tatalaksana Nyeri Perut pada Anak: Fokus pada Problem Pencernaan

1 Aug 2025 • SKP

Deskripsi

Webinar SKP Kemenkes: Panduan Komprehensif Tatalaksana Nyeri Perut pada Anak: Fokus pada Problem Pencernaan

Nyeri perut pada anak merupakan keluhan yang umum dijumpai dalam praktik klinis, dengan spektrum penyebab yang sangat luas — mulai dari gangguan fungsional ringan hingga penyakit organik serius. Di antara berbagai etiologi tersebut, gangguan pencernaan merupakan salah satu penyebab tersering, termasuk dispepsia, infeksi saluran cerna, intoleransi makanan, hingga infeksi Helicobacter pylori.

Artikel ini akan membahas pendekatan tatalaksana nyeri perut pada anak secara komprehensif dengan fokus pada penyebab pencernaan, mengintegrasikan panduan terkini, penggunaan modalitas diagnostik modern, peran terapi probiotik, penanganan infeksi H. pylori, hingga kontroversi dalam penggunaan antibiotik pada diare anak.

1. Pedoman Terbaru Tatalaksana Nyeri Perut pada Anak

Menurut panduan Pediatric Functional Gastrointestinal Disorders Rome IV dan berbagai pedoman praktik terkini, pendekatan awal terhadap nyeri perut pada anak harus mencakup evaluasi menyeluruh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan penilaian psikososial.

Red flags yang perlu diwaspadai:

  • Berat badan turun signifikan

  • Demam berkepanjangan

  • Hematokezia

  • Nyeri yang membangunkan anak dari tidur

  • Anoreksia atau gangguan makan ekstrem

Jika tidak terdapat red flags, maka kasus ini bisa termasuk dalam kategori gangguan fungsional seperti Functional Abdominal Pain (FAP), Irritable Bowel Syndrome (IBS), atau Functional Dyspepsia.

Pendekatan konservatif awal seperti reassurance, edukasi orang tua, dan modifikasi pola makan sering kali cukup efektif. Namun, pada kasus nyeri perut berulang atau kronik, investigasi lebih lanjut sangat diperlukan.

2. Modalitas Radiologi Diagnosa Kasus Nyeri Perut Berulang pada Anak

Radiologi memainkan peran penting dalam mengevaluasi nyeri perut pada anak, terutama bila dicurigai etiologi organik atau anatomis seperti obstruksi, appendisitis, intususepsi, atau kelainan kongenital.

Modalitas yang Umum Digunakan:

  1. USG Abdomen
    USG adalah pemeriksaan pilihan pertama karena tidak menggunakan radiasi, murah, dan mudah dilakukan. Sangat sensitif untuk kasus apendisitis, invaginasi usus, dan batu empedu.

  2. CT Scan Abdomen
    Digunakan pada kasus yang kompleks atau bila USG tidak memberikan hasil diagnostik yang jelas. Namun penggunaannya dibatasi karena adanya paparan radiasi.

  3. MRI Abdomen
    Ideal untuk penilaian penyakit radang usus (IBD), tumor intra-abdominal, atau kelainan pankreas, terutama pada anak yang membutuhkan pemantauan jangka panjang.

  4. Radiografi polos abdomen (X-ray)
    Meski kurang spesifik, bisa membantu pada kasus konstipasi berat atau obstruksi usus.

Menurut studi oleh Bensard et al. (Springer, 2003), kombinasi anamnesis yang cermat dan pemanfaatan USG secara tepat dapat menurunkan kebutuhan CT scan hingga 60% pada evaluasi nyeri perut akut anak.

3. Efektivitas Probiotik dalam Penanganan Nyeri Perut pada Anak: Fokus pada Kasus Digestif

Peran probiotik dalam penanganan gangguan pencernaan fungsional semakin mendapat perhatian. Probiotik bekerja dengan menyeimbangkan mikrobiota usus, memperbaiki fungsi sawar epitel, dan memodulasi respon imun mukosa.

Jenis Probiotik yang Terbukti Efektif:

  • Lactobacillus reuteri DSM 17938

  • Bifidobacterium infantis

  • Saccharomyces boulardii

Studi oleh Bekkali et al. (PMC7738771) menunjukkan bahwa pemberian Lactobacillus reuteri secara signifikan menurunkan frekuensi nyeri perut dan memperbaiki kualitas hidup pada anak dengan FAP dan IBS.

Indikasi Klinis Penggunaan Probiotik:

  • Dispepsia fungsional

  • Irritable Bowel Syndrome (IBS)

  • Konstipasi dan diare fungsional

  • Post-infectious diarrhea

Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitas probiotik bersifat strain-specific dan tidak semua produk di pasaran memiliki bukti klinis yang memadai.

4. Panduan Terkini Diagnosis dan Tatalaksana Nyeri Perut akibat Helicobacter pylori pada Anak

Infeksi H. pylori merupakan salah satu penyebab nyeri perut kronik pada anak, khususnya di negara berkembang. Manifestasi klinisnya bisa tidak spesifik seperti mual, muntah, dispepsia, atau nyeri epigastrik.

Diagnosis:

  • Urea breath test (UBT)

  • Antigen tinja

  • Endoskopi dan biopsi lambung (pada kasus berat atau refrakter)

Tatalaksana:

Rekomendasi dari ESPGHAN/NASPGHAN menganjurkan terapi eradikasi H. pylori hanya jika diagnosis telah dikonfirmasi dengan metode valid.

Skema Terapi Triple:

  • PPI (Omeprazole/Lansoprazole)

  • Amoxicillin

  • Clarithromycin (atau Metronidazole pada alergi/Clarithromycin resistance)

Durasi terapi: 10–14 hari

Penelitian yang dimuat dalam Pediatric Health, Medicine and Therapeutics (Tandfonline, 2017) menunjukkan tingkat eradikasi yang lebih tinggi bila terapi disesuaikan dengan uji kepekaan antibiotik dan disertai edukasi untuk meningkatkan kepatuhan minum obat.

5. Penggunaan Antibiotik dalam Kasus Diare pada Anak: Pro vs Cons

Sebagian besar kasus diare akut pada anak bersifat self-limiting dan disebabkan oleh virus seperti Rotavirus atau Norovirus. Namun, penggunaan antibiotik masih menjadi praktik yang lazim, meski tidak selalu diperlukan.

Kapan Antibiotik Direkomendasikan:

  • Diare berdarah dengan demam tinggi

  • Disentri bakteri (Shigella, Salmonella, Campylobacter)

  • Infeksi kolera berat

  • Diare persisten dengan hasil kultur positif bakteri invasif

Risiko Penggunaan Antibiotik:

  • Resistensi antimikroba

  • Superinfeksi (Clostridioides difficile)

  • Disbiosis mikrobiota usus

  • Reaksi alergi atau efek samping obat

Menurut ulasan sistematik oleh Ochoa et al. (PMC5814741), hanya 10–20% kasus diare pada anak di negara berkembang yang benar-benar membutuhkan antibiotik. Sementara itu, pemberian yang tidak selektif justru memperparah resistensi antimikroba yang kini menjadi masalah global.

Alternatif Pendekatan:

  • Rehidrasi oral (ORS)

  • Probiotik sebagai terapi adjuvan

  • Nutrisi adekuat dan pemantauan tanda dehidrasi

Kesimpulan

Nyeri perut pada anak memerlukan pendekatan yang holistik, berbasis bukti, dan individualisasi berdasarkan kemungkinan etiologi. Gangguan pencernaan seperti infeksi, disbiosis, gangguan fungsional, dan H. pylori merupakan penyebab utama yang dapat ditatalaksana secara efektif jika didiagnosis secara akurat dan ditangani dengan intervensi rasional.

Penggunaan radiologi yang tepat dapat membantu diagnosis dini tanpa membebani anak dengan paparan radiasi berlebihan. Probiotik terbukti aman dan efektif untuk beberapa gangguan pencernaan, terutama bila digunakan sesuai strain yang tepat. Penanganan H. pylori harus berbasis bukti laboratorium, sementara penggunaan antibiotik harus hati-hati agar tidak menimbulkan resistensi.

Sebagai praktisi kesehatan, memahami perkembangan ilmu dan pedoman terbaru adalah kunci utama dalam memberikan tatalaksana terbaik bagi pasien anak-anak.

Daftar Pustaka

  1. Szajewska, H., Horvath, A. (2015). Probiotics in the treatment and prevention of acute infectious diarrhea in infants and children: a systematic review. Pediatr Infect Dis J.

  2. Bensard, D.D. et al. (2003). Prospective evaluation of the utility of sonography in the diagnosis of appendicitis in children. European Radiology. https://link.springer.com/article/10.1007/s00330-003-2078-2

  3. Malaty, H.M. et al. (2017). Pediatric Health, Medicine and Therapeutics. https://www.tandfonline.com/doi/epdf/10.2147/PHMT.S120156?needAccess=true

  4. Ochoa, T.J. et al. (2018). Antibiotic Use in Children With Diarrhea. Frontiers in Cellular and Infection Microbiology. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5814741/

  5. Tabbers, M.M. et al. (2021). Role of probiotics in pediatric functional gastrointestinal disorders: A comprehensive review. https://pdf.sciencedirectassets.com/...

  6. Liu, X. et al. (2023). Effectiveness of probiotics in treating chronic abdominal pain in children: a randomized controlled trial. BMC Pediatrics. https://link.springer.com/content/pdf/10.1186/s12887-023-03939-w.pdf

  7. Shulman, R.J. et al. (2021). Clinical practice guideline for pediatric functional abdominal pain disorders. PMC7738771