Blog seputaran dokter post - Webinar SKP Kemenkes | Workshop Kedokteran

Blog Kami

Internal Medicine

Riwayat Kejang Demam (+), Divaksin Gak ya?

Kekhawatiran ibu-ibu muda ini semakin diperparah dengan serbuan informasi online dari kalangan Anti-Vaksin. Turbulensi informasi yang diciptakan kalangan Anti-Vaksin tidak hanya menyebabkan keraguan, namun juga menumbuhkan kecurigaan tidak beralasan para ibu muda terhadap keamanan vaksin. Pendekatan santun, berempati dan bersahabat tentu menjadi modalitas penting untuk meluruskan pemikiran tersebut. Namun, tentu materi informasi yang akurat, sahih dan didukung data ilmiah juga tidak kalah penting untuk memberikan edukasi pada orang tua pasien. Berikut beberapa informasi penting terkait vaksin dan Kejang Demam pada anak yang kami rangkum dari website CDC:

30 Jul 2015
Article thumbnail

Pediatri

Kejang Demam Sederhana, Kapan Pungsi Lumbal Dibutuhkan?

Seorang anak berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan paska kejang selama 5 menit, 2 jam yang lalu. Saat ini kondisi pasien compos mentis. Pasien memiliki riwayat diare disertai demam sejak 1 hari yang lalu. Riwayat keluar cairan dari telinga (-). Dari pemeriksaan: Nadi 100 x/menit, Frekuensi Nafas 20 x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg. Suhu Aksiller: 39 C, meningeal sign (-). Pemeriksaan Penunjang yang diusulkan? A. EEG B. Pungsi Lumbal C. MRI D. Kadar Elektrolit Serum E. CT Scan

28 Jul 2015
Article thumbnail

Pediatri

3 Menit Pertama Kejang Demam, Apa yang Harus Dilakukan?

Kejang demam adalah kegawatdaruratan di bidang neuropediatri. Data di Amerika melaporkan 2-4% penduduk di USA pernah mengalami kejang demam. Angka yang tidak jauh berbeda dilaporkan di Eropa. Prevalensi lebih tinggi dilaporkan di Asia dan Afrika, 5-10%. Kami belum menemukan laporan dari Indonesia. Kejang demam adalah kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38 C), disebabkan oleh proses ektrakranial. Ada tiga kata kunci: Kejang, Kenaikan Suhu Tubuh, Ekstrakranial. Seorang pasien didiagnosis kejang demam jika memenuhi kriteria di atas. Kejang demam setidaknya dapat dikelompokkan menjadi dua: Kejang Demam Sederhana (KDS) dan Kejang Demam Komplek (KDK). KDS berlangsung singkat (< 15 menit), gerakan umum (+), tonik klonik, gerakan fokal (-), berulang dalam 24 jam (-). KDS umumnya akan berhenti sendiri tanpa tindakan apapun!!!

27 Jul 2015
Article thumbnail

Internal Medicine

KlinikMart: Antri Smart, Connected Clinic

Pernah nyadar nggak bahwa salah satu masalah yang banyak dikeluhkan oleh pasien di Indonesia adalah: antrian yang tidak bersahabat. Waktu masih KoAs dulu, saya pernah mengantar bapak saya berobat ke Begawan (baca: orang "sakti") Diabetes Mellitus di Surabaya. Beliau adalah seorang guru besar Ahli Penyakit Dalam di Universitas Airlangga. Saya masih sangat ingat, datang dan daftar antrian jam 5 sore, dan baru bisa ketemu prof jam 11 Malam!!! Tapi kita juga tidak dapat memungkiri bahwa semakin ramai tempat praktek, semakin panjang antrian, semakin tertarik tuh pasien untuk berobat ke sana. Bagaimanapun antrian yang panjang memberi pembuktian sosial (social proof) bahwa dokter tersebut memang "sakti mandraguna".

27 Jul 2015
Article thumbnail

Internal Medicine

3 Strategi Mencegah Krisis Hiperglikemia (DKA dan HHS)

etoasidosis Diabetes (DKA) dan Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS) adalah dua kondisi gawat darurat pada pasien diabetes, secara umum disebut krisis hiperglikema. Angka kematian-nya cukup tinggi antara 30-50%. Biaya perawatan di rumah sakit yang sangat mahal juga menjadi beban yang cukup berat secara ekonomi. Pepatah lama masih sangat relevan dengan era BPJS saat ini, "Mencegah lebih murah dari Mengobati". Sebenarnya ada beberapa langkah sederhana, yang sangat "murah meriah", untuk mencegah terjadinya krisis hiperglikemia (DKA dan HHS). Beberapa langkah yang "murah meriah" tersebut adalah: Kenali Gejala Dini, pasien akan menunjukkan gejala klasik diabetes (polidipsi, poliuri dan penurunan berat badan) setidaknya lebih dari 2 hari sebelum berkembang menjadi DKA. Proses perjalanan penyakit HHS juga memerlukan waktu lebih dari seminggu untuk berkembang menjadi HHS dengan gula darah > 600 mg/dL. Itu artinya jika keluarga pasien lebih CARE terhadap gejala dan tanda-t

24 Jul 2015
Article thumbnail