Blog Kami

Internal Medicine

Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Beta Bloker

Beta bloker adalah salah satu obat paling penting dalam bidang kardiovaskuler. Betapa pentingnya, sampai sang penemu beta bloker generasi pertama (propanolol) diganjar hadiah nobel pada tahun 1988. Membahas tentang beta bloker tentu tidak lepas dari klasifikasinya. Beta bloker hakikatnya adalah sekumpulan obat yang heterogen. Tidak sama efek propanolol dengan carvedilol, maupun nebivolol. Namun, hampir semua selalu diakhiri dengan sufiks -ol.

3 Feb 2018
Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Beta Bloker

Internal Medicine

Farmakoterapi Obat Adrenergik

"Aktivitas saraf simpatis (adrenergik) sangat berguna bila hanya berdurasi sebentar, maka pemberian obat-obat adrenergik selalu diusahakan dalam dosis sekecil mungkin dan dalam waktu sesingkat mungkin" (Prof. Peter Kabo, SpJP., PhD) Ini adalah artikel lanjutan dari artikel sebelumnya berjudul Dasar Farmakoterapi Jantung dan Pembuluh Darah. Dalam artikel tersebut, aku sudah bahas tentang farmakoterapi obat adrenergik golongan katekolamin (epinefrin, norepinefrin, dopamin, dobutamin). Dalam artikel ini kita akan membahas aspek farmakodinamik obat adrenergik non-katekolamin

31 Jan 2018
Farmakoterapi Obat Adrenergik

Internal Medicine

Dasar Farmakoterapi Jantung dan Pembuluh Darah

Membahas tentang dasar farmakoterapi obat jantung, tentu tidak akan lupa dengan prinsip sistem saraf otonom: simpatik dan parasimpatik. Sistem saraf otonom tersebar luas di dalam tubuh kita. Sistem saraf otonom bekerja mengatur kerja organ yang tidak dapat dikontrol oleh kesadaran kita, disebut juga sistem saraf involunter. Secara garis besar sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian besar Sistem Saraf Simpatis (akson eferen keluar dari segmen torako-lumbal T1-L3) Sistem Saraf Parasimpatis (akson eferen keluar dari segmen kranial N III, VII, IX, X dan segemen sakral) Respon organ tubuh terhadap rangsangan simpatis dan parasimpatis sering kali berlawanan, kecuali pada kelenjar ludah. Misalnya, pada jantung dan pembuluh darah rangsangan saraf simpatis akan menghasilkan efek takikardia dan vasokontriksi. Sedangkan pada rangsangan saraf parasimpatis akan menghasilkan efek bradikardia dan vasodilatasi. Secara sederhana, penyebab perbedaan efek tersebut karena pelepasan dua zat yang berbeda dari setiap ujung saraf simpatis dan parasimpatis. Ujung saraf simpatis akan melepaskan norepinefrin (bersama sedikit epinefrin). Ujung saraf parasimpatis melepaskan asetilkolin.

31 Jan 2018
Dasar Farmakoterapi Jantung dan Pembuluh Darah