Blog Kami

Internal Medicine

Skrinning EKG untuk Mendeteksi Brugada Syndrome

Bukan rahasia umum bahwa dokter adalah pekerjaan yang "berat", teruama di daerah dengan load pasien yang sangat tinggi. Ada seorang sejawat dokter di Puskesmas yang dalam satu hari harus menangani 100 pasien. Seorang internis di Surabaya, harus menghadapi 150 pasien BPJS/hari. Dan seorang dokter anestesi di Jakarta, bekerja 18 jam sehari mengangai pasien kritis di ICU. Tentu dokter-dokter dengan load pasien yang sangat tinggi ini sangat bermanfaat hidupnya, berapa aja pasien yang berhasil diselamatkan karena keahliannya. Namun, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah kapasitas fisik dokter tersebut. Sebuah dogma universal, "semua yang berlebihan tidak baik".

30 Jun 2017
Article thumbnail

Internal Medicine

Edema Paru Kardiogenik vs Non Kardiogenik: Diagnosis dan Tatalaksana

Edema paru akut adalah kegawatdaruratan yang cukup sering ditemui di Instalasi Gawat Darurat. Bagi dokter IGD, penting untuk bisa membedakan edema paru akut kardiogenik dan non-kardiogenik, karena tatalaksana dua kelainan tadi berbeda. Tulisan ini dirangkum dari [EIMED PAPDI BIRU](EIMED Biru), dengan beberapa tips praktis dari dr Wahyudi, SpPD yang aku rangkum dari diskusi kasus klinis di WA.

21 Jun 2017
Article thumbnail

Internal Medicine

Furosemide Untuk Volume Overload Gagal Jantung Akut

Gagal jantung akut adalah salah satu komplikasi yang sering didapatkan pada pasien sindroma koroner akut, khususnya STEMI. Diperkirakan di Eropa, setidaknya ada 200 ribu orang per tahun yang dirawat karena gagal jantung akut. Sedangkan, di USA diperkirakan USD 46 M dihabiskan per tahun untuk merawat pasien dengan gagal jantung. Salah satu komplikasi pasien gagal jantung akut yang banyak terjadi adalah volume overload. Sering kali dibarengi dengan syok kardiogenik dan edema paru akut. Artikel di bawah ini akan membahas penggunaan Furosemide dalam tatalaksana pasien gagal jantung akut dengan volume overload.

19 Jun 2017
Article thumbnail

Internal Medicine

Tips Membedakan Sindroma Koroner Akut vs Dispepsia Fungsional

Salah satu masalah yang banyak ditemui sejawat di Puskesmas atau IGD adalah menegakkan diagnosis klinis pasien dengan nyeri dada akut. Sering kali pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati, sulit dibedakan apakah pasien menderita Sindroma Koroner Akut atau Dispepsia. Salah satu dilema adalah pemberian aspirin. Seperti kita ketahui, salah satu terapi awal pasien sindroma koroner akut adalah pemberian aspirin (baca dulu obat SKA). Namun, pemberian aspirin pada pasien dispepsia sering kali dikhawatirkan dapat menginduksi perdarahan saluran cerna atau memperburuk keluhan klinis pasien.

15 Jun 2017
Article thumbnail

Internal Medicine

Mengapa Memasang Leads ECG dengan Baik dan Benar itu Penting?

ejadian lho kemarin, ada sejawat yang curhat kasus di Group WA Diskusi Kasus Klinis. Jadi, sejawat itu curhat hasil bacaan mesin ECG yang menginterpretasikan "Supraventrikular Takikardia" (SVT). Padahal klinis pasien tidak mengarah ke SVT. Karena ragu, sejawat tersebut share hasil gambar ECG di Group. Waktu aku baca, "ini bukan SVT dok, Sinus Takikardia biasa." Selanjutnya aku coba pastikan ke dr Ragil, SpJP. "Sinus Takikardia ini"

12 Jun 2017
Article thumbnail