Pernah nyadar nggak bahwa salah satu masalah yang banyak dikeluhkan oleh pasien di Indonesia adalah: antrian yang tidak bersahabat. Waktu masih KoAs dulu, saya pernah mengantar bapak saya berobat ke Begawan (baca: orang "sakti") Diabetes Mellitus di Surabaya. Beliau adalah seorang guru besar Ahli Penyakit Dalam di Universitas Airlangga. Saya masih sangat ingat, datang dan daftar antrian jam 5 sore, dan baru bisa ketemu prof jam 11 Malam!!!
Tapi kita juga tidak dapat memungkiri bahwa semakin ramai tempat praktek, semakin panjang antrian, semakin tertarik tuh pasien untuk berobat ke sana. Bagaimanapun antrian yang panjang memberi pembuktian sosial (social proof) bahwa dokter tersebut memang "sakti mandraguna".
Di satu sisi, hasil laporan ICW (Indonesian Corruption Watch) mengatakan bahwa lama waktu tunggu yang lama dikeluhkan oleh 46,9% pasien. Berarti sebenarnya ada gap antara harapan dan kenyataan, ada masalah di sana yang butuh diselesaikan.
Saya sempat berfikir, adakah solusi untuk permasalahan tersebut. Beberapa buku, literatur dan jurnal saya "bongkar". Hasilnya, saya mendapat satu kesimpulan. Solusi efektif untuk melakukan efisiensi proses antrian adalah: Memperbanyak sumber daya pelayanan atau Mendistribusikan kedatangan pasien secara merata.
Dalam kasus dokter yang ahli, tidak mungkin masalah diselesaikan dengan menambah sumber daya pelayanan. Solusi yang lebih mungkin adalah mendistribusikan kedatangan pasien secara merata. Jadi semua pasien jangan datang pada jam 5, atau peak time yang lain. Datanglah 10-20 menit sebelum anda dipanggil, agar waktu anda efisien dan ruang tunggu juga lebih "longgar".
Saya sempat menemukan sebuah gambar yang menarik di blog yang dikelola oleh Bang Yoris, seorang konsultan creative marketing.
Jadi, gambar ini adalah sebuah "Flip Flop Line", sederhananya orang mengantri dengan sandal mereka. Alih-alih harus menunggu obat jadi sambil berdiri, orang-orang ini memanfaatkan "sandal" mereka untuk mengantri. Kreatif bukan?
Tapi, hati-hati. Lengah senyampang, sandal anda melayang. xixixixi.
Mengapa orang antri?
Pasien antri karena server (penyedia layanan) terbatas, sedangkan pengguna layanan (line) lebih dari kapasitas server. Ada waktu tunggu disini.
Dalam kondisi diatas, antrian pasti terjadi. Namun, mampukah kita "memindahkan" antrian?
Jika orang-orang Thailand di gambar tersebut "memindahkan" antrian dengan sandal mereka, tentu kita di Indonesia juga bisa "memindahkan" antrian dengan Ponsel kita!!!
Ini adalah salah satu terobosan yang akan kita kembangkan bersama dalam konsep KlinikMart. Connected Clinic. Klinik yang "terhubung" dengan dokter dan pasiennya. Salah satu aplikasi yang paling sederhana adalah manajemen antrian yang connected.
Detail tentang manajemen antrian yang connected akan kami bahas dalam tulisan serial KlinikMart minggu depan.
Anda sudah Sign Up sejawat???
Jangan lupa daftarkan email anda pada box sign up pada bagian kanan bawah blog dokterpost.com, untuk update artikel populer dari kami.
Semoga bermanfaat.