Kasus pioderma, khususnya folikulitis/furunkel/karbunkel adalah salah satu diagnosis yang paling banyak ditanyakan TS di Group Diskusi Klinis FKTP (DKFKTP). Meskipun sederhana, namun tidak jarang TS mengalami kesulitan untuk membedakan apakah lesi yang muncul karena alergi, infeksi jamur atau bakteri.
Di bawah ini adalah beberapa kasus yang berhasil dirangkum dari jawaban konsul kasus kulit dr Ardsari, SpKK, khususnya kasus pioderma.
Kasus 1
Anak laki-laki, 5 bulan, timbul bercak kekuningan di area kepala dan leher sejak 1 minggu yang lalu.
Faktor Pencetus: menurut ibu pasien, keluhan muncul setelah minum susu formula 2 minggu terakhir.
Riwayat Atopi: –
Riwayat Alergi Obat: –
Gejala sistemik:-
Riwayat pengobatan: –
Riwayat Pekerjaan: –
Keterangan Lain (bila ada): pasien sudah minum susu formula sejak lahir.
Lokasi dan Deskripsi Lesi: nodul eritematous di area leher hingga rambut kepala disertai pustula terutama di area rambut kepala.
Gambar Kasus:
Jawaban dr Ardsari, SpKK
Diagnosis: Folikulitis
Tatalaksana:
- Antibiotik sistemik selama 7 hari, Amoxicilin 50 mg/kg/hari, 3 kali pemberian atau Eritromisin 40 mg/kg.hari, 4 kali pemberian
- Antihistamin oral, cetirizine atau loratadin
- Untuk lesi yang basah, kompres dengan pz (NaCl 0.9%) dan kasa steril 3 kali sehari, 10 menit, selama 3 hari. Bila lesi sudah membaik, gunakan pelembap: cetaphil, fisiogel, atopiclair, atau krim urea 10% bila tidak ada lecet atau maserasi.
- Follow up 1 minggu
Edukasi Pasien: jaga area lesi dari keringat yang memicu gatal, hindari manipulasi lesi.
Kasus 2
Anak laki-laki, 11 bulan, berat badan 6,6 kg, mengeluh muncul plentingan isi air kekuningan di dada dan keropeng di tangan kiri sejak 3 hari yang lalu. Awalnya muncul di dagu lalu menyebar ke dada dan tangan.
Faktor Pencetus:-
Riwayat Atopi: –
Riwayat Alergi Obat: –
Gejala sistemik:-
Riwayat pengobatan: –
Riwayat Pekerjaan: –
Keterangan Lain (bila ada): –
Lokasi dan Deskripsi Lesi: vesikel eritematousa di area leher disertai pustula.
Gambar Kasus:
Jawaban dr Ardsari, SpKK
Tatalaksana:
- Antibiotik sistemik selama 7 hari, Amoxicilin 50 mg/kg/hari, 3 kali pemberian atau Eritromisin 40 mg/kg.hari, 4 kali pemberian
- Antihistamin oral, cetirizine atau loratadin
- Bila lesi sudah membaik, gunakan pelembap: cetaphil, fisiogel, atopiclair, atau krim urea 10% bila tidak ada lecet atau maserasi.
- Follow up 1 minggu
Edukasi Pasien: jaga area lesi dari keringat yang memicu gatal, hindari manipulasi lesi.
Kasus 3
Anak perempuan, 6 tahun, gatal di area kepala yang berambut sejak 1 minggu ini. Saking gatalnya, orang tua pasien memotong rambut si anak untuk mengurangi keluhan.
Faktor Pencetus:-
Riwayat Atopi: alergi terhadap telur dan ayam.
Riwayat Alergi Obat:-
Gejala sistemik:-
Riwayat pengobatan:-
Riwayat Pekerjaan:-
Keterangan Lain (bila ada):-
Lokasi dan Deskripsi Lesi: nodul eritematous di area kepala yang berambut.
Gambar Kasus:
Jawaban dr Ardsari, SpKK
Diagnosis: Folikulitis
Tata laksana:
- Antibiotik sistemik selama 7 hari, Amoxicilin 50 mg/kg/hari, 3 kali pemberian atau Eritromisin 40 mg/kg.hari, 4 kali pemberian
- Antihistamin oral, cetirizine atau loratadin
- Untuk lesi yang basah, kompres dengan pz dan kasa steril 3 kali sehari, 10 menit, selama 3 hari. Bila lesi sudah kering beri topikal antibiotic yaitu natrium fusiddat atau gentamycin atau mupirocin.
- Follow up setelah 1 minggu.
Edukasi Pasien: hindari manipulasi lesi dan jaga kebersihan diri.
Diagnosis dan Terapi Folikulitis
Radang folikel rambut memiliki beberapa penamaan. Folikulitis apabila radang folikel rambut mengenai satu folikel rambut. Disebut furunkel apabila jaringan sekitarnya juga terkena. Apabila lebih dari 1 folikel rambut disebut furunkulosis. Sedangkan karbunkel adalah kumpulan dari furunkel. Penyebabnya adalah Stapylococcus aureus.
Gejala klinis biasanya diawali dengan nodus eritematous, kemudian menjadi pustule dan mengalami nekrosis, menyembuh setelah pus keluar. Pasien bisa mengeluh nyeri disertai gejala konstitusi berupa demam, malaise dan mual. Tempat predileksinya di wajah, leher, lengan, pergelangan tangan dan jari tangan serta area yang memiliki banyak friksi yaitu di axilla dan di bokong.
Pengobatannya cukup dengan antibiotik topikal bila lesi sedikit dan sistemik apabila lesinya banyak. Bila berulang perlu dicari faktor predisposisinya misalnya malnutrisi dan diabetes mellitus.
Pendaftaran Group Diskusi Klinis FKTP, klik link join ini ya