Kriteria diagnosis infeksi dengue dibagi menjadi kriteria diagnosis klinis dan kriteria diagnosis laboratoris. Kriteria diagnosis klinis penting dalam penapisan kasus, tata laksana kasus, memperkirakan prognosis kasus, dan surveilans.
Kriteria diagnosis laboratoris yaitu kriteria diagnosis dengan konfirmasi laboratorium yang penting dalam pelaporan, surveilans, dan langkah-langkah tindakan perventif dan promotif.
Kriteria Diagnosis Klinis Infeksi Virus Dengue
Manifestasi klinis infeksi dengue sangat bervariasi dan sulit dibedakan dari penyakit infeksi lain terutama pada fase awal perjalanan penyakitnya.
Dengan meningkatnya kewaspadaan masyarakat terhadap infeksi dengue, tidak jarang pasien demam dibawa berobat pada fase awal penyakit, bahkan pada hari pertama demam.
Sisi baik dari kewaspadaan ini adalah pasien demam berdarah dengue dapat diketahui lebih dini dan memperoleh pengobatan pada fase dini, namun di sisi lain pada fase ini sangat sulit bagi dokter puskesmas untuk menegakkan diagnosis demam berdarah dnegue.
Oleh karena itu diperlukan petunjuk kapan suatu infeksi dengue harus dicurigai, petunjuk ini dapat berupa tanda dan gejala klinis serta pemeriksaan laboratorium rutin.
Tanpa diberikan petunjuk akan menyebabkan keterlambatan bahkan kesalahan dalam menegakkan diagnosis dengan segala akibatnya. Di sisi lain menyebabkan pemeriksaan laboratorium berlebih dan bahkan perawatan yang tidak diperlukan sehingga akan merugikan baik bagi pasien maupun dalam peningkatan beban kerja rumah sakit.
Berdasar petunjuk klinis tersebut dibuat kriteria diagnosis klinis, yang terdiri atas kriteria diagnosis klinis demam dengue (DD), demam berdarah dnegue (DBD), demam berdarah dengan syok (sindrom syok dengue/SSD), dan expanded dengue syndrome (unusual manifestation).
Diagnosis Klinis Demam Dengue
Perlu mendapat perhatian bahwa yang disebut mendadak adalah tidak didahului oleh demam ringan, seperti misalnya anak pulang sekolah belum demam, kemudian tidur, bangun tidur anak menderita demam tinggi di atas 38,5â°C. Demam bersifat terus-menerus berarti perbedaan suhu terendah dengan suhu tertinggi kurang dari 1â°C.
Masalah yang timbul dalam menilai pola demam ini adalah tidak selalu orang tua mengukur tingginya demam dan pengaruh pemberian obat penurun panas oleh orang tua. Tingginya demam dapat diperkirakan melalui pertanyaan mengenai akibat demam terhadap pasien, seperti anak rewel/gelisah, kulit kemerahan terutama pada wajah (flushing) dan fotofobia.
Efek obat penurun panas, pada umumnya hanya sebentar, paling lama sesuai dengan masa kerja obat, setelah itu demam kembali meningkat tinggi. Adanya epistaksis pada anak yang biasa mengalami epistaksis, harus dicari petunjuk lain, misalnya pemeriksaan uji tourniquet atau tanda dan gejala manifestasi perdarahan lain.
Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue
Tanda dan gejala demam berdarah dengue pada fase awal sangat menyerupai demam dengue, tanda dan gejala yang karakteristik berupa tanda kebocoran plasma baru timbul beberapa hari kemudian.
Oleh karena itu pada pasien dengan diagnosis klinis demam dengue yang ditegakkan pada saat masuk, baik yang kemudian diperlakukan sebagai pasien rawat jalan maupun rawat inap, masih perlu dievaluasi lebih lanjut apakah hanya demam dengue atau merupakan demam berdarah dengue fase awal.
Pasien demam berdarahan dengue memiliki risiko untuk mengalami syok, sehingga harus menjalani rawat inap dengan tatalaksana yang berbeda dari demam dengue.
Tanda bahaya (warning signs) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya syok pada penderita DBD tertera pada Boks C.
Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue dengan Syok (SSD)
Pasien dapat didiagnosis SSD bila memenuhi beberapa kriteria di bawah
- Memenuhi kriteria DBD Demam Berdarah Dengue
- Ditemukan tanda dan gejala syok hipovolemik baik yang terkompensasi maupun yang dekompensasi
Tanda dan gejala syok terkompensasi meliputi
- Takikardia
- Takipnea
- Tekanan nadi (perbedaan antara sistolik dan diastolik) < 20 mmHg
- Waktu pengisian kapiler (capillary refill time/CRT) > 2 detik
- Kulit dingin
- Produksi urin (urine output) menurun, < 1 mL/kgBB/jam
- Anak gelisah
Tanda dan gejala syok dekompensasi meliputi
- Takikardia
- Hipotensi (sistolik dan diastolik)
- Nadi cepat dan kecil
- Pernapasan kusmaull atau hiperpneu
- Sianosis
- Kulit lembab dan dingin
- Profound shock : nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur
Kriteria Expanded Dengue Syndrome
Pasien didiagosis expanded dengue syndrome jika memenuhi kriteria DD atau DBD baik disertai syok maupun tidak, dengan manifestasi klinis komplikasi infeksi virus dengue atau dengan manifestasi klinis yang tidak biasa, seperti tanda dan gejala :
- Kelebihan cairan
- Gangguan elektrolit
- Ensefalopati
- Ensefalitis
- Perdarahan hebat
- Gagal ginjal akut
- Haemolytic uremic syndrome (HUS)
- Gangguan jantung : gangguan konduksi, miokarditis, perikarditis
- Infeksi ganda
Kriteria Diagnosis Laboratoris
Pasien sudah dapat di polikliniskan atau dirwatinapkan jika memenuhi kriteria diagnosis klinis, baik DD, DBD atau SSD. Kriteria Diagnosis laboratoris hanya diperlukan untuk survailans epidemiologi, terdiri atas :
- Probable dengue, apabila diagnosis klinis diperkuat oleh hasil pemeriksaan serologi anti dengue
- Confirmed dengue, apabila diagnosis klinis dipekuat dengan deteksi genome virus Dengue dengan pemeriksaan RT-PCR, antigen dengue pada pemeriksaan NS 1, atau apabila didapatkan serokonversi pemeriksaan IgG dan IgM (dari negatif menjadi positif) pada pemeriksaan serologi berpasangan.
Isolasi virus dengue memberi nilai yang sangat kuat dalam konfirmasi diagnosis klinis, namun karena memerlukan teknologi yang canggih dan prosedur yang rumit pemeriksaan ini bukan merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan, terutama di puskesmas dengan sarana dan prasarana terbatas.
Semoga Bermanfaat^^
=
Sponsored Content
Sejawat, tau nggak… 1 dari 100 pasien DBD yang kamu dapatkan akan meninggal. Admin sih berharap kamu dapat 99 pasien yang selamat. Tapi, pernah nggak kebayang kamu dapat 1 pasien yang gagal diselamatkan?
Yuk, update ilmu tatalaksana pasien demam berdarah dengue.
Ada video 50 menit dari dr. Musofa Rusli, SpPD. Bagus banget, meliputi
- Epidemiologi DBD
- Patogenesis DBD
- Gejala Klinis DBD
- Diagnosis Banding DBD
- Diagnosis Klinis DBD
- Diagnosis Pasti DBD
- Tatalaksana DBD
- Monitoring Terapi DBD
- Komplikasi DBD
- Kriteria Pemulangan Pasien DBD
ini salah satu potongan video yang membahas Diagnosis Banding DBD…
Sayangnya, filenya terlalu besar (HD 3.5 GB) untuk dikirim via email. Kasihan sejawat yang internet di daerah kurang bagus.
Solusinya, admin akan copy-kan video ke DVD.
Harganya 156 ribu.
Minat? Hubungi saja CS Dokter Post (Yahya) via WA 085608083342