Edema Otak Post-Stroke Iskemik, Kasih Dexamethasone Nggak Ya?

Image Description
Admin Dokter post
Apr 06, 2017
PPK Neurologi Perdossi stripalllossy1ssl1

Well, ini adalah pertanyaan yang mungkin pernah terpikirkan oleh kamu ketika menerima pasien stroke.

Aku juga, makanya aku tulis artikel ini siang ini. Hehe.

Berawal dari obrolan ku dengan istri yang habis jaga bangsal malam kemarin. Jadi, aku baru ngerti kalau PPDS Neuro di sebuah kota di Jawa Timur (tebak sendiri ya) ternyata tidak memberikan dexamethasone pada pasien edema otak post-stroke iskemik. Kayaknya, stroke hemoragik juga nggak dikasih.

Well, padahal tau sendiri kan kalau pasien stroke iskemik sering mangalami edema otak. Stroke hemoragik juga sih. Dan, logikanya kalau ada edema otak, salah satu tatalaksana yang tokcer selain manitol ya dexamethasone.

Misalnya, kamu pernah dapat pasien yang edema otak karena tumor di otak? Terapinya kan dexamethasone tuh. Habis diterapi biasanya klinis langsung membaik. Penjelasannya sangat menarik di jurnal ini.

Terus, ada lagi misal kasus edema otak berat paska trauma kepala di kepala. Biasanya dikasih dexamethasone akan segera membaik GCS-nya. Betul nggak? Secara teoritis, juga kortikosteroid juga efektif dalam memperbaiki kondisi edema otak. Namun, kenapa tidak pada pasien stroke?

Pro-Kontra Terapi Kortikosteroid Pada Edema Otak Post-Stroke

Untung banget ada buku PPK NEUROLOGI dari PERDOSSI. Buku rujukan diagnosis dan terapi penyakit saraf utama dokter di Indonesia. Kalau merujuk ke PPK Neurologi PERDOSSI memang dalam tatalaksana stroke iskemik maupun stroke hemoragik tidak ada rekomendasi penggunaan kortikosteroid.

Eh, ternyata itu tidak berlaku untuk pasien edema otak post-stroke. Ada sebuah penelitian meta-analisis di cochrane, dari 8 penelitian besar tentang efek kortikosteroid pada pasien stroke akut ternyata disimpulkan kortikosteroid tidak ada manfaat signifikan dalam perbaikan klinis. Kamu bisa cek penelitiannya disini.

Meskipun begitu, tidak sedikit lho penelitian yang merekomendasikan penggunaan kortikosteroi, misalnya penelitian Shaikh (2011) yang menyimpulkan bahwa dexamethasone bermanfaat dalam memperbaiki GCS pasien post-stroke iskemik. Pada penelitian tersebut dilaporkan pemberian steroid akan memperbaiki GCS, namun tidak ada perbaikan dalam outcome radiologis.

Salah satu pertimbangan utama kenapa kamu (mungkin) perlu mempertimbangkan efek dexamethasone adalah efek samping infeksi. Salah satu penelitian yang mendokumentasikan efek samping infeksi dan peningkatan angka kematian adalah Sharafadinzadeh (2008). Penelitian itu dilakukan di Iran, yang lebih mirip kondisi iklimnya dengan Indonesia.

Dalam penelitian di Iran tersebut disebutkan bahwa angka kematian pasien post-stroke yang mendapat kortikosteroid intravena akan meningkat hampir dua kali lipat bila dibanding placebo. Mengingat manfaat yang belum jelas, maka sebaiknya pemberian dexamethasone pada pasien post-stroke dipertimbangkan kembali.

Lalu, Kesimpulannya Dikasih Dexamethasone atau Nggak?

Kalau aku sih aman ikut PPK Neuro dari PERDOSSI. Kalau nggak direkomendasikan ya nggak usah dikasih. Kalau kamu gimana dok?

Semoga Bermanfaat.


=
Sponsored Content

Related articles

  • Oct 31, 2024
Strategi Pengobatan GERD: Pendekatan Bertahap vs. Pendekatan Agresif

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adalah kondisi umum yang menyebabkan ketidaknyamanan dan...

  • Oct 31, 2024
Diagnosis dan Terapi Kejang Petit Mal: Panduan Praktis untuk Dokter

Kejang petit mal, juga dikenal sebagai kejang absans, adalah jenis kejang umum yang ditandai...

  • Oct 31, 2024
Doxycycline untuk Profilaksis Malaria

Malaria disebabkan oleh protozoa yang menyerang sel darah merah dan ditularkan melalui gigitan...