Dokter Post - Tatalaksana Komprehensif Kasus Abnormal Uterine Bleeding (AUB) - Panduan Terkini untuk Praktisi Klinis

Webinar SKP Kemenkes: Tatalaksana Komprehensif Kasus Abnormal Uterine Bleeding (AUB): Panduan Terkini untuk Praktisi Klinis

5 Oct 2025 • SKP

Deskripsi

Webinar SKP Kemenkes: Tatalaksana Komprehensif Kasus Abnormal Uterine Bleeding (AUB): Panduan Terkini untuk Praktisi Klinis

Abnormal Uterine Bleeding (AUB) merupakan salah satu masalah ginekologi paling sering ditemui di praktik klinis. Kondisi ini ditandai dengan perdarahan uterus yang tidak normal dalam hal frekuensi, durasi, atau jumlah, dan dapat terjadi pada berbagai kelompok usia reproduktif hingga menjelang menopause. AUB tidak hanya berdampak pada kualitas hidup pasien, tetapi juga dapat menjadi tanda adanya kelainan serius, baik struktural maupun non-struktural.

Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran, berbagai panduan terkini mengenai diagnosis dan penatalaksanaan AUB terus diperbarui. Klasifikasi FIGO PALM-COEIN telah menjadi acuan internasional untuk memperjelas diagnosis, sementara pilihan terapi kini semakin bervariasi mulai dari medikamentosa hingga operatif. Melalui webinar ini, para praktisi medis diajak untuk memahami pendekatan komprehensif dalam menangani AUB, sehingga penatalaksanaan pasien dapat lebih akurat, efektif, dan sesuai standar terkini.

Pentingnya Akurasi Diagnostik dalam Kasus AUB

Salah satu tantangan terbesar dalam penatalaksanaan AUB adalah akurasi diagnosis. Kesalahan dalam mendiagnosis penyebab perdarahan dapat berujung pada terapi yang tidak tepat, risiko komplikasi, bahkan keterlambatan deteksi penyakit serius seperti kanker endometrium.

Oleh karena itu, klasifikasi FIGO PALM-COEIN hadir sebagai sistem yang mempermudah dokter dalam mengidentifikasi penyebab AUB. Klasifikasi ini membagi etiologi AUB menjadi dua kelompok besar:

  • PALM (Polyp, Adenomyosis, Leiomyoma, Malignancy and hyperplasia) → kelompok penyebab struktural yang dapat diidentifikasi dengan imaging atau histopatologi.

  • COEIN (Coagulopathy, Ovulatory dysfunction, Endometrial, Iatrogenic, Not yet classified) → kelompok penyebab non-struktural yang lebih kompleks.

Pendekatan sistematis ini terbukti meningkatkan akurasi diagnostik dan membantu praktisi menentukan terapi yang paling sesuai dengan kondisi pasien.

Pilihan Terapi pada AUB dengan Disfungsi Ovulasi

Disfungsi ovulasi merupakan salah satu penyebab utama AUB, terutama pada wanita usia reproduktif. Pada kondisi ini, perdarahan abnormal terjadi akibat ketidakseimbangan hormonal yang memengaruhi siklus menstruasi.

Terapi pada AUB dengan disfungsi ovulasi dapat berupa:

  1. Terapi farmakologis hormonal, seperti kombinasi estrogen-progestin atau terapi progestin tunggal, yang berfungsi menstabilkan endometrium.

  2. Obat non-hormonal, misalnya traneksamat untuk mengurangi perdarahan atau NSAID untuk menurunkan volume perdarahan menstruasi.

  3. Modifikasi gaya hidup, termasuk penurunan berat badan pada pasien obesitas, yang terbukti membantu memperbaiki fungsi ovulasi.

Pemilihan terapi harus mempertimbangkan faktor usia, keinginan memiliki anak, serta adanya komorbiditas yang menyertai pasien.

Peran Terapi Operatif dalam AUB

Tidak semua kasus AUB dapat diatasi dengan terapi konservatif. Pada kondisi tertentu, terutama bila terapi farmakologis tidak efektif atau pasien mengalami komplikasi serius, intervensi operatif menjadi pilihan utama.

Beberapa bentuk terapi operatif pada AUB antara lain:

  • Histeroskopi operatif untuk mengangkat polip endometrium atau mioma submukosa.

  • Miomektomi bagi pasien dengan mioma yang menyebabkan perdarahan berat namun masih menginginkan kesuburan.

  • Histerektomi sebagai terapi definitif pada kasus AUB refrakter, terutama pada pasien yang tidak lagi menginginkan kehamilan.

Terapi operatif harus dilakukan dengan pertimbangan matang, termasuk risiko komplikasi, usia pasien, dan kondisi reproduksi yang diharapkan.

Efektivitas Ablasi Endometrial pada AUB

Ablasi endometrial menjadi salah satu metode intervensi minimal invasif yang semakin populer dalam mengatasi AUB, terutama pada pasien dengan perdarahan menstruasi berat (menorrhagia) yang tidak responsif terhadap terapi medikamentosa.

Teknik ini bekerja dengan menghancurkan lapisan endometrium sehingga mengurangi volume perdarahan menstruasi. Beberapa keuntungan ablasi endometrial adalah:

  • Prosedur relatif singkat dan aman.

  • Mengurangi kebutuhan transfusi darah pada kasus perdarahan berat.

  • Waktu pemulihan pasien lebih cepat dibandingkan histerektomi.

Namun, ablasi endometrial tidak direkomendasikan bagi pasien yang masih menginginkan kehamilan karena dapat memengaruhi kesuburan. Oleh karena itu, edukasi pasien sebelum tindakan menjadi hal yang sangat penting.

Komparasi Norethisterone vs Dydrogesterone pada AUB

Terapi medikamentosa berbasis progestogen merupakan salah satu andalan dalam penanganan AUB. Dua agen yang sering digunakan adalah Norethisterone dan Dydrogesterone.

  • Norethisterone telah lama digunakan sebagai terapi standar, bekerja efektif dalam menekan perdarahan, namun kadang menimbulkan efek samping seperti retensi cairan atau perubahan mood.

  • Dydrogesterone, di sisi lain, lebih selektif pada reseptor progesteron sehingga umumnya lebih ditoleransi pasien dengan efek samping yang lebih minimal.

Beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa Dydrogesterone memiliki efektivitas setara dengan Norethisterone dalam mengontrol perdarahan, tetapi dengan profil keamanan yang lebih baik. Hal ini menjadikannya pilihan menarik dalam terapi jangka panjang.

Manfaat Webinar Bagi Praktisi Medis

Webinar bertema “Tatalaksana Komprehensif Kasus Abnormal Uterine Bleeding” ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam sekaligus praktis bagi para tenaga medis. Manfaat yang dapat diperoleh peserta antara lain:

  • Peningkatan pemahaman diagnostik melalui klasifikasi FIGO PALM-COEIN.

  • Update terapi farmakologis dan operatif sesuai guideline terkini.

  • Tips praktis dalam menangani kasus sulit di praktik sehari-hari.

  • Sesi interaktif dengan narasumber untuk membahas tantangan klinis.

  • Efisiensi belajar tanpa perlu hadir secara fisik, sehingga menghemat biaya dan waktu.

Dengan mengikuti webinar ini, peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga mampu mengaplikasikannya langsung dalam praktik klinis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada pasien.

Kesimpulan

Abnormal Uterine Bleeding merupakan kondisi kompleks yang membutuhkan pendekatan diagnostik dan terapeutik yang komprehensif. Dengan memanfaatkan panduan terbaru seperti FIGO PALM-COEIN, serta mempertimbangkan terapi farmakologis, operatif, hingga intervensi minimal invasif, praktisi medis dapat memberikan pelayanan yang lebih tepat sasaran dan berkualitas.

Melalui edukasi berkelanjutan seperti webinar ini, tenaga medis diharapkan semakin siap menghadapi berbagai tantangan klinis, sekaligus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan reproduksi wanita di Indonesia.