Perbedaan Penggunaan Mometason Salep dan Krim: Potensi dan Indikasi Klinis

7 Apr 2025 • Kulit

Deskripsi

Perbedaan Penggunaan Mometason Salep dan Krim: Potensi dan Indikasi Klinis


Mometason furoat adalah kortikosteroid topikal poten yang sering digunakan dalam praktik dermatologi untuk mengatasi berbagai kondisi inflamasi kulit 1. Obat ini tersedia dalam berbagai formulasi, termasuk salep (ointment) dan krim (cream). Pemilihan antara kedua formulasi ini memiliki implikasi penting terhadap efektivitas pengobatan dan kenyamanan pasien. 

Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis bagi dokter umum dalam memilih antara mometason salep dan krim berdasarkan potensi dan indikasi klinis yang didukung oleh bukti ilmiah. Pemahaman yang baik mengenai perbedaan mendasar antara kedua formulasi ini akan membantu mengoptimalkan hasil terapi dan meminimalkan potensi efek samping.

Perbedaan utama antara salep dan krim terletak pada komposisi dan sifat fisiknya. Krim umumnya memiliki kandungan air yang lebih tinggi dibandingkan salep 1. Beberapa formulasi krim mometason furoat bahkan memiliki kandungan air sekitar 33% 1. Sebaliknya, salep memiliki basis yang lebih berminyak dan hidrofobik. 

Perbedaan komposisi ini menghasilkan perbedaan signifikan dalam sifat oklusif. Salep bersifat lebih oklusif dibandingkan krim 7. Sifat oklusif ini berperan dalam meningkatkan hidrasi lapisan stratum korneum kulit dengan mencegah hilangnya air 7. Peningkatan hidrasi ini pada gilirannya dapat meningkatkan penetrasi obat topikal ke dalam kulit 10. 

Penelitian menunjukkan bahwa formulasi salep hidrofobik lebih efektif dalam meningkatkan penetrasi obat dibandingkan dengan formulasi krim hidrofilik, kemungkinan besar karena sifat oklusifnya yang lebih besar 7. 

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa faktor lain seperti penggunaan emolien secara bersamaan dan urutan aplikasinya juga dapat memengaruhi penyerapan mometason 12.


Fitur

Mometason Salep

Mometason Krim

Kandungan Air

Lebih sedikit

Lebih banyak

Sifat Oklusif

Lebih oklusif

Kurang oklusif

Penetrasi Obat

Cenderung lebih tinggi

Cenderung lebih rendah dibandingkan salep

Sensasi di Kulit

Lebih berminyak

Lebih ringan dan mudah meresap

Ideal untuk

Kulit kering, tebal, kronis, lesi terlokalisir

Kulit lembap, area luas, area berambut, akut

Potensi Keuntungan

Peningkatan penetrasi pada lesi kering dan tebal

Mudah menyebar, lebih diterima secara kosmetik untuk area luas dan berambut

Potensi Kerugian

Rasa berminyak yang kurang nyaman bagi sebagian pasien

Penetrasi mungkin kurang optimal pada lesi tebal


Mometason furoat diklasifikasikan sebagai kortikosteroid topikal poten (kelas III menurut klasifikasi di Amerika Serikat) 1. Dalam konteks steroid topikal lainnya, mometason memiliki potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hidrokortison 2 dan sebanding dengan betametason valerat 2. 

Meskipun termasuk dalam golongan steroid poten, mometason diketahui memiliki potensi efek samping sistemik dan atrofi kulit yang relatif rendah dibandingkan dengan beberapa steroid lain dalam kelasnya 2. Studi menunjukkan bahwa efek mometason 0.1% yang diaplikasikan sekali sehari pada pasien dermatitis atopik serupa 

Dengan efek betametason dipropionat 0.05% yang diaplikasikan dua kali sehari dan metilprednisolon aseponat 0.1% yang diaplikasikan sekali sehari 2. Selain itu, mometason terbukti lebih unggul dibandingkan steroid dengan potensi lebih rendah seperti hidrokortison dalam mengatasi berbagai kondisi dermatologis 2.

Penggunaan mometason dalam bentuk salep seringkali dianjurkan untuk kondisi dermatologis yang ditandai dengan lesi kering, tebal, dan kronis 7. Sifat oklusif salep sangat bermanfaat dalam meningkatkan penetrasi obat pada area dengan lapisan stratum korneum yang menebal, seperti yang sering ditemukan pada psoriasis plak 7.

Contoh spesifik kondisi di mana salep mometason mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat adalah psoriasis kronis dengan plak tebal dan liken simpleks kronikus. Meskipun demikian, penting untuk mempertimbangkan preferensi pasien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasien psoriasis seringkali merasa penggunaan salep kurang nyaman karena teksturnya yang berminyak, yang dapat memengaruhi kepatuhan terhadap pengobatan 9. 

Oleh karena itu, pemilihan formulasi harus mempertimbangkan kenyamanan pasien selain potensi efektivitasnya.Sebaliknya, mometason dalam bentuk krim lebih disukai untuk kondisi dermatologis yang melibatkan area kulit yang luas, area berambut, dan lesi yang cenderung lembap 1. 

Krim lebih mudah menyebar dan tidak meninggalkan residu berminyak sebanyak salep, sehingga lebih diterima secara kosmetik, terutama untuk area yang terlihat. 

Kondisi seperti dermatitis atopik, dermatitis seboroik, dan intertrigo seringkali lebih baik ditangani dengan krim mometason. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa formulasi krim ringan mometason furoat dengan kandungan air 33% cocok untuk aplikasi pada kulit yang meradang dan sensitif. 

Beberapa studi juga menunjukkan bahwa efikasi krim mometason sebanding dengan salep pada beberapa kondisi dermatologis.Misalnya, krim mometason furoat 0.1% yang diaplikasikan sekali sehari terbukti sama efektifnya dengan krim betametason valerat 0.1% yang diaplikasikan dua kali sehari dalam mengatasi berbagai jenis dermatosis.

Frekuensi aplikasi steroid topikal, termasuk mometason, biasanya satu atau dua kali sehari, dan durasi pengobatan akan bergantung pada potensi steroid dan respons klinis pasien. 

Untuk steroid dengan potensi sangat tinggi, durasi penggunaan dibatasi hingga tiga minggu, sedangkan untuk steroid dengan potensi tinggi atau sedang, dapat digunakan hingga 12 minggu. Dokter juga dapat menggunakan metode "finger tip unit" sebagai panduan praktis untuk mengedukasi pasien mengenai jumlah obat yang tepat untuk diaplikasikan.

Konklusi

Sebagai rangkuman, perbedaan utama antara mometason salep dan krim terletak pada kandungan air dan sifat oklusifnya.  Salep lebih oklusif dan cenderung meningkatkan penetrasi obat, sehingga lebih cocok untuk lesi kering, tebal, dan terlokalisir. Namun, teksturnya yang berminyak mungkin kurang disukai oleh sebagian pasien. 

Krim memiliki kandungan air lebih tinggi, lebih mudah menyebar, dan lebih diterima secara kosmetik, sehingga lebih sesuai untuk area kulit yang luas, area berambut, dan lesi yang lembap. Pemilihan formulasi yang tepat harus didasarkan pada karakteristik lesi, lokasi anatomis, dan preferensi pasien untuk mengoptimalkan kepatuhan dan hasil pengobatan.

Referensi

  1. Bioavailability, antipsoriatic efficacy and tolerability of a new light cream with mometasone furoate 0.1% - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22353786/

  2. Topical mometasone. A review of its pharmacological properties and ..., accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9463794/

  3. Comparative safety and efficacy of topical mometasone furoate with other topical corticosteroids - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29411351/

  4. Differential effects of dermatological cream bases with respect to ..., accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31945818/

  5. Lipophilic and hydrophilic moisturizers show different actions on human skin as revealed by cryo scanning electron microscopy - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17927571/

  6. Efficacy and patient-reported outcomes of a new mometasone cream treating atopic eczema, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22948032/

  7. Topical colchicine therapy for recalcitrant psoriasis - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1119820/

  8. Investigating the Changes in Cream Properties Following Topical Application and Their Influence on the Product Efficiency - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36942074/

  9. Are ointments better than other vehicles for corticosteroid treatment of psoriasis? - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19537382/

  10. Correlation between the drug penetration and the blanching effect of topically applied hydrocortisone creams in human beings - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2212144/

  11. Skin penetration and tissue permeation after topical administration of diclofenac - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28681621/

  12. Skin permeation and penetration of mometasone furoate in the presence of emollients: An ex vivo evaluation of clinical application protocols - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37275414/

  13. Mometasone furoate-loaded aspasomal gel for topical treatment of psoriasis: formulation, optimization, in vitro and in vivo performance - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32603203/

  14. Comparison of mometasone furoate 0.1% cream and hydrocortisone 1.0% cream in the treatment of childhood atopic dermatitis - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2033138/

  15. Mometasone versus betamethasone creams: a trial in dermatoses - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/8341439/

  16. A Review of Topical Corticosteroid Foams - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31424707/

  17. Current treatment guidelines for topical corticosteroids - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/3076133/

  18. How much of a topical agent should be prescribed for children of different sizes? - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16971317/

  19. Topical Corticosteroids: Choice and Application - PubMed, accessed March 23, 2025, https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33719380/