29 Feb 2016 • Kardiologi
Angina pektoris adalah nyeri dada yang timbul karena iskemia miokard, terjadi bila suplai oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan miokard. Meskipun penyebab paling sering iskemia miokard adalah aterosklerosis, sumbatan pada arteri koroner dapat pula disebabkan oleh faktor lain yang bukan aterosklerosis, misalnya kelainan bawaan pada pembuluh koroner, myocardial bridging, arteritis koroner yang terkait vaskulitis sistemik, dan penyakit koroner akibat radiasi.
Iskemia miokard dan angina pektoris dapat pula terjadi tanpa adanya sumbatan koroner seperti pada stenosis katup aorta, kardiomiopati hipertrofik dan kardiomiopati dilatasi idiopatik.
Angina pektoris stabil merupakan sindrom klinik yang ditandai dengan rasa tidak nyaman di dada atau substernal agak di kiri, yang menjalar ke leher, rahang, bahu/ punggung kiri sampai dengan lengan kiri dan jari-jari bagian ulnar. Keluhan ini diperberat oleh stress fisik ataupun emosional atau udara dingin, hilang dengan istirahat atau pemberian nitrogliserin.
Anamnesis
Kualitas nyeri pada Angina pektoris stabil biasanya tumpul seperti rasa tertindih/berat didada, rasa desakan yang kuat dari dalam atau dari bawah diafragma, di remas-remas atau seperti dada mau pecah. Nyeri tidak berhubungan dengan gerkan pernapasan atau gerakan dada ke kiri dan ke kanan. Pada Angina pektoris stabil keluhan khas nyeri dada berlangsung kurang dari 20 menit.
Biasanya ditemukan sumbatan kronis plak ateroma pada sekurang-kurangnya satu pembuluh koroner epikardial. Angina sebagai tampilan klinis paling awal dapat ditemukan pada sekitar 50% penderita Angina pektoris stabil. Namun demikian, tidak semua angina khas sesuai gambaran diatas, sehingga disebut angina atipikal. Tampilan lain bisa juga timbul keluhan tidak nyaman di epigastrium, rasa lelah, atau seperti mau pingsan, terjadi terutama pada kelompok lanjut usia, gejala seperti ini disebut angina equivalent.
Diagnosis banding nyeri dada
Pemeriksaan Fisik
Pada umumnya pemeriksaan fisik penderita Angina pektoris stabil, seringkali tidak ditemukan kelainan berarti. Namun demikian pencarian adanya penyakit-penyakit seperti hipertensi, penyakit paru kronis (akibat rokok), dislipedemia, dan bukti adanya penyakit aterosklerosis bukan koroner (pulsasi nadi lemah, bruit carotis atau renal, aneurisma aorta abdominalis) penting sekali.
Adanya temuan penyakit – penyakit tersebut berguna dalam penentuan risiko dan manfaat suatu strategi pengobatan dan kebutuhan akan pemeriksaan tambahan lainnya.
Pada auskultasi jantung, khususnya sewaktu sakit dada berlangsung, bisa terdengar suara jantung tiga (S3) atau empat (S4) karena adanya disfungsi sementara ventrikel kiri. Bisa juga terdengar murmur regurgitasi mitral akibat disfungsi otot papillaris sewaktu iskemia miokard terjadi. Adanya ronki basah dibasal kedua paru mungkin saja mengidikasikan adanya gagal jantung kongestif.
Elektrokardiografi
Pemeriksaan EKG dilakukan pada semua pasien dengan kecurigaan angina pektoris. Perubahan EKG paling sering ditemukan adalah: depresi segmen ST, kadang –kadang dijumpai elevasi atau normalisasi segmen ST/gelombang T. Adanya perubahan segmen ST-T atau hipertrofiventrikel kiri (walaupun tidak spesifik), menyokong diagnosis angina.
Tanda infark sebelumnya seperti gelombang Q juga sangat menunjang adanya Penyakit Jantung Koroner. Berbagai gangguan konduksi dapat terjadi, paling sering left bundle branch block (LBBB) dan left anterior fascicular block.
Gangguan konduksi sering kali berhubungan dengan fungsi ventrikel kiri yang terganggu dan menggambarkan penyakit “multivessel†atau adanya kerusakan miokard yang terjadi sebelumnya. Pada waktu angina berlangsung, 50% pasien APS memperlihatkan EKG istirahat normal.
Elektrokardiografi latihan atau treadmill adalah penunjang diagnostik yang penting, terutama pada pasien dengan EKG istirahat yang normal dan pasien mampu melakukan uji latih jantung.
Bagi pasien yang tidak bisa melakukan uji latih jantung seperti pada kelompok lanjut usia, penyakit arteri perifer, penyakit paru, artritis, halangan ortopedik, obesitas, dan pasca stroke, ada pilihan pecitraan farmakologis seperti ekokardiografi stress (dobutamin stress ekokardiografi) dan nuklir stress (menggunakan adenosin atau dipiridamol).
Pemeriksaan ini juga di anjurkan bila EKG tidak normal, seperti LBBB, sindrom Wolff-Parkinson-White (WPW), irama pacu jantung, depresi segmen ST ≥ 1 mm tetapi hasil treadmill sulit dinilai. Ada pula alat atau modalitas pencitraan stress yang lebih baru, yaitu magnetic resonance imaging (MRI).
Tata laksana Angina pektoris stabil dapat dilakukan secara farmakologis dan tindakan revaskularisasi baik non-bedah (angioplasti) atau dengan bedah pintas koroner.
Tatalaksana Farmakologis
Nyeri dada dan iskemia pada Angina pektoris stabil terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen akibat sumbatan kronis plak ateroma(aterosklerosis) pada arteri koroner.
Karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenali dan mengobati setiap penyakit jantung yang dapat mencetuskan angina. Misalnya takikardia atau hipertensi yang akan meningkatkan kebutuhan oksigen miokard atau gagal jantung, penyakit paru, anemia yang membuat suplai oksigen ke miokard berkurang.
Selanjutnya adalah penanganan faktor-faktor risiko Penyakit Jantung Koroner dengan perbaikan pola hidup serta pengobatan farmakologis.
Revaskularisasi Koroner
Manfaat revaskularisasi koroner dalam menurunkan kejadian serangan jantung dan kematian telah diterima secara luas, khususnya untuk mencegah sindrom koroner akut. Namun manfaat revaskularisasi koroner pada angina pektoris stabil, khususnya terkait kematian dan infark masih menjadi kontroversi.
=
Tahukah anda bahwa menurut survei yang dilakukan admin dokter post, buku Panduan Praktik Klinis Penatakasanaan PAPDI (TENGAH) adalah buku yang paling diinginkan oleh dokter di seluruh Indonesia?
Yang menarik, buku setebal 1000 halaman ini adalah buku yang tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan medik Dokter Umum dan Dokter Spesialis saja, buku seberat 2,3 kg ini juga banyak dicari dokter manajer Rumah Sakit sebagai referensi menyusun Panduan Praktik Klinis internal di Rumah Sakit dalam menghadapi Akreditasi versi KARS 2012.
Jika kamu belum punya, segera saja SMS/WA 081234008737untuk pemesanan
Sebelum kehabisan!
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11
9 May 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020
2 May 2020
Bergabung dengan Dokter Post Untuk Karier Anda 🌟