Anatomi Pembuluh Darah Koroner Jantung : Dasar Memahami Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner

Image Description
Admin Dokter post
Feb 27, 2016
Heart Anatomy stripalllossy1ssl1

Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang juga sering disebut penyakit jantung iskemik paling sering disebabkan karena sumbatan plak ateroma pada arteri koroner. Arteri koroner adalah arteri yang memasok nutrisi dan oksigen ke otot jantung (miokard).

Penampilan klinis Penyakit Jantung Koroner sangat bervariasi. Nyeri dada biasanya merupakan gejala yang paling menonjol pada angina pektoris stabil, angina tidak stabil, angina Prinzmetal, angina mikrovaskular dan infark miokard akut.

Meskipun demikian tampilan klinis Penyakit Jantung Koroner dapat terjadi tanpa nyeri dada atau dengan nyeri dada yang tidak menonjol, misalnya iskemia miokard tersamar, gagal jantung, aritmia, dan mati mendadak.

Pada Penyakit Jantung Koroner akibat aterosklerosis, terdapat penimbunan lemak dan zat-zat lain yang membentuk plak pada dinding arteri. Plak aterosklerosis ini menyebabkan penyempitan lumen arteri koroner, sehingga aliran darah ke miokard terganggu dan menimbulkan iskemia miokard.

Bila plak ruptur, maka terjadilah proses trombosis, yaitu pembentukan trombus yang dapat mengakibatkan oklusi total arteri koroner dan nekrosis sel-sel miokard. Rentetan kejadian ini memberikan manifestasi klinis mulai angina pektoris tidak stabil, infark miokard akut (IMA) tanpa elevasi ST, IMA dengan elevasi ST, hingga kematian mendadak.

Penyakit Jantung Koroner kini menjadi penyebab utama kematian di dunia, baik pada laki-laki maupun perempuan. Berbagai faktor risiko ditenggarai mendorong terjadinya Penyakit Jantung Koroner, sebagian dapat dimodifikasi tetapi sebagian lagi tidak.

Penting bagi dokter yang bekerja di pelayanan primer untuk memahami faktor-faktor risiko ini, agar dapat melakukan upaya pencegahan primer bagi masyarakat di wilayah kerjanya. Dengan mengenali faktor risiko dan tanda-tanda kronis Penyakit Jantung Koroner, para dokter juga dapat melakukan skrining dan deteksi dini PJK.

Elektrokardiogram sebagai modalitas diagnosis Penyakit Jantung Koroner yang paling sederhana, seyogyanya dikuasai oleh para dokter dan tersedia disemua pelayanan kesehatan primer.

Konsep revaskularisasi dalam penanganan pasien IMA dengan elevasi ST penting untuk dipahami, disamping konsep penurunan kebutuhan oksigen miokard; dengan demikian akan banyak sel-sel miokard yang terselamatkan.

Terapi fibrinolitik merupakan salah satu upaya yang dapat di delegasikan kepada para dokter di garda pelayanan kesehatan terdepan, merekalah yang sebenarnya paling berperan dalam menyelamatkan miokard. "Time is muscleâ€, semakin cepat revaskularisasi dilakukan, semakin banyak miokard yang terselamatkan, dan semakin baik prognosis pasien IMA.

Terapi fibrinolitik tentu mempunyai risiko, kemungkinan perdarahan perlu diantisipasi dan disikapi. Keberhasilan revaskularisasi juga bisa disertai dengan terjadinya aritmia, yang bila tidak diatasi dengan baik dapat menimbulkan masalah besar. Metode revaskularisasi yang lain adalah dengan intervensi non bedah dan bedah.

Pencegahan sekunder dan rehabilitasi jantung adalah konsep penanganan jangka panjang yang seyogyanya dilakukan di pelayanan kesehatan primer. Apabila hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, niscaya sebagian besar pasien Penyakit Jantung Koroner akan dapat hidup dengan kondisi seperti sedia kala, bahkan mungkin lebih baik lagi karena kebugarannya terjaga melalui Pola Hidup Sehat.

Artikel yang dipaparkan berikut ini, akan memberi bekal bagi para dokter di pelayanan kesehatan primer untuk mengatasi berbagai permasalahan yang harus dihadapi ketika menangani pasien dengan Penyakit Jantung Koroner.

Aspek Anatomi Pembuluh Darah Koroner

Berbeda dengan otot-otot lain dalam tubuh yang lebih banyak beristirahat, otot jantung tidak pernah berhenti berdenyut. Arteri koroner mendistribusikan darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi otot jantung.

Sehingga, arteri koroner sangat vital untuk menjaga agar jantung dapat terus bekerja normal. Ada 2 arteri koroner utama yang keluar dari aorta, yaitu arteri koroner kiri dan arteri koroner kanan. Penyumbatan aliran darah pembuluh koroner akan berakibat pada kematian miokard, yang merupakan dasar patogenesis infark miokard akut.

Arteri Koroner Kiri Utama/ Left Main (LM)
Arteri koroner kiri utama yang lebih popular dengan sebutan Left Main (LM), keluar dari sinus aorta kiri; kemudian segera bercabang dua mkenjadi arteri *Left Anterior Descending *(LAD) dan Left Cirumflex (LCX).

Arteri LM berjalan diantara alur keluar ventrikel kanan (right ventricle outflow tract) yang teletak di depannya, dan atrium kiri dibelakangnya; baru kemudian bercabang menjadi arteri LAD dan arteri LCX.

Arteri Left Anterior Descending (LAD)
Arteri LAD berjalan di parit interventrikular depan sampai ke apeks jantung. Arteri ini mensuplai bagian depan septum melalui cabang-cabang septal dan bagian depan ventrikuler kiri melalui cabang-cabang diagonal, sebagian besar ventrikel kiri dan juga berkas Antrio – Ventrikular.

Cabang-cabang diagonal keluar dari arteri LAD dan berjalan menyamping mensuplai dinding antero lateral ventrikel kiri; cabang diagonal bisa lebih dari satu.

Arteri Left Circumflex (LCX)
Arteri LCX berjalan di parit atrioventrikular kiri diantara atrium kiri dan ventrikel kiri dan mensuplai dinding samping ventrikel kiri melalui cabang-cabang obtuse marginal yang bisa lebih dari satu (M1, M2, dst)

Pada umumnya arteri LCX berakhir sebagai cabang obtuse marginal, namum pada 10 % kasus mempunyai sirkulasi dominan kiri maka arteri LCX juga mensuplai cabang “posterior descending artery†(PDA).

Arteri Koroner Kanan/ Right Coronary Artery (RCA)
Arteri koroner kanan keluar dari sinus aorta kanan dan berjalan didalam parit atrioventrikular kanan diantara atrium kanan dan ventrikel kanan menuju ke bagian bawah dari septum.

Pada 50-60% kasus, cabang pertama dari RCA adalah cabang conus yang kecil yang mensuplai alur keluar ventrikel kanan. Pada 20-30 % kasus, cabang conus muncul langsung dari aorta. Cabang sinus node pada 60% kasus keluar sebagai cabang kedua dari RCA dan berjalan ke belakang mensuplai SA- node. (Pada 40% kasus cabang ini keluar dari arteri LCX).

Cabang-cabang yang berjalan diagonal dan mengarah ke depan dan mensuplai dinding depan ventrikel kanan. Selanjutnya adalah cabang acute marginal (AM) dan berjalan di tepi ventrikel kanan diatas diafragma. RCA berlanjut ke belakang berjalan di dalam parit atrioventrikular dan bercabang arteri AV node.

Pada 65% kasus, cabang Posterior Descending Artery (PDA) keluar dari RCA (sirkulasi dominan kanan). Cabang PDA mensuplai dinding bawah ventrikuler kiri dan bagian bawah septum.

Vena Koroner
Sebagian besar darah vena disalurkan melalui pembuluh vena yang berjalan berdampingan dengan arteri koroner. Vena kardiak bermuara di sinus koronarius yaitu suatu vena besar yang berakhir di atrium kanan.

Sebagian kecil darah dari sirkulasi koroner datang langsung dari otot jantung melalui vena-vena kecil dan dislurkan langsung ke dalam ke empat ruang jantung.

Vena Kardiak Besar (Great Cardiac Vein/Vena Cordis Magna)
Bermula di apeks jantung dan naik sepanjang parit interventrikular depan, berdampingan dengan arteri LAD, kemudian belok ke kiri ke dalam parit atrioventrikular, berjalan disamping arteri LCX. Great Cardiac Vein juga menampung darah dari atrium kiri.

Sinus Koronarius
Berjalan ke kanan di dalam parit atrioventrikular. Berakhir di dinding belakang atrium kanan, dianatra pangkal vena cava inferior dan celah atrioventrikular dan menerima darah dari vena kardiak sedang dan kecil.

Vena kardiak Sedang dan Kecil (Middle Cardiac Vein and Small Cardiac Vein/ Vena Cordis Parva)

Vena kardiak sedang berjalan di dalam parit interventrikular belakang dan vena kardiak kecil berjalan di parit atrioventrikuler berdampingan dengan RCA.

Vena Posterior Ventrikel Kiri
Vena ini berakhir di sisi samping ventrikel kiri dan masuk ke dalam sinus koronarius.

Bersambung

Referensi: 5 Rahasia Penyakit Kardiovaskuler (FK UI)


=
Sponsored Content

Bukan rahasia umum, EKG adalah kompetensi "penting" dokter umum. Tidak hanya pada kasus nyeri dada spesifik (kecurigaan Sindroma Koroner Akut), ilmu EKG diperlukan untuk banyak kasus kegawatdaruratan lain (misal Henti Jantung dan Aritmia).

Kemarin tim DokterPost.com minta dr. Ragil Nur Rosyadi, SpJP untuk ngajari sejawat DokterPost.com tentang bagaimana biar sejawat bisa MAHIR BACA EKG. Ini behind the scene pembuatan videonya.

Videonya gedhe banget, hampir 7 GB. Biar sejawat di Papua dan Indonesia Timur yang lain bisa ikut belajar juga, akhirnya kami putuskan untuk distribusikan videonya dalam bentuk DVD.

Yang mau pesan MAHIR BACA EKG (BASIC-Non Aritmia-Aritmia), bisa kontak kami disini ya

SMS/WA 085608083342 (Yahya) atau kontakin.com/dokterpost

Related articles

  • Oct 12, 2016
Adult Cardiac Life Support (1): Tatalaksana Henti Jantung akibat Fibrilasi Ventrikel

Infark miokard akut (IMA) masih merupakan salah satu pembunuh nomor 1 di Indonesia. Salah satu...

  • Jul 07, 2016
Diagnosis dan Terapi Hipertensi Emergensi

Hipertensi emergensi (Kegawatan hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah (TD) yang tinggi...

  • Jun 26, 2016
Jangan Resepkan Kombinasi ARB/ACE Inhibotor Ya!

Kemarin, saya ditanya oleh seorang adik sejawat yang akan mengikuti tes UKMPPD (Ujian Kompetensi...