Seorang wanita usia 28 tahun dengan benjolan pada daerah leher sejak 1 tahun yang lalu disertai keluhan berupa sering BAB dan sering berkeringat (tidak pernah periksa sebelumnya), dibawa ke IGD oleh keluarganya dikarenakan tidak sadar sejak 3 jam SMRS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan GCS E2M4V2, Tekanan Darah 110/70 mmHg, Frekuensi Nadi 120 kali/menit iregular, RR 24 kali/menit, suhu 38,20 C, sklera ikterik (+), struma difus (+), rhonki basah kasar (+) pada sisi kanan basal paru, lain-lain dalam batas normal.
Penatalaksanaan berikut dapat diberikan terhadap pasien tersebut di IGD, kecuali
A. Pemberian PTU dosis tinggi 300 mg tiap 4 jam
B. Pemberian Metimazol dosis tinggi 30 mg tiap 4 jam
C. Pemberian Solusio Lugol 8 tetes tiap 6 jam sebagai pertolongan pertama
D. Pemberian propanolol preparat oral ataupun IV
E. Pemberian Antibiotik intravena cephalosporin generasi III sebagai terapi empirik
PEMBAHASAN
Jawaban C
Diagnosis pasien mengarah pada tiroid storm dengan pencetus infeksi (s pneumonia)
Tatalaksana yang dapat diberikan (5)
- Menghambat sintesis hormon tiroid (PTU dan Metimazol)
- Menghambat pelepasan hormon tiroid => iodin (eg solusio lugol); diberikan 1 jam setelah ATD
- Beta blocker => Propanolol, atenolol, esmolol
- Mengatasi dekompensasi sistemik => eg Hydrocortison
- Terapi Faktor Presipitasi Spesifik => eg infeksi diterapi antibiotik
Solusio lugol dapat diberikan untuk menghambat sekresi hormon tiroid. Namun perlu dipastikan bahwa produksi (sintesis) hormon tiroid baru sudah dihambat.
Apa yang terjadi bila sintesis hormon tiroid terus terjadi tapi sekresi dihambat? Hormon tiroid akan menumpuk intrafolikuler. Klinis pasien bisa memburuk
Mau Lulus PPDS Interna/Kardio tahun ini?
Pemesanan hub WA Yahya 085608083342 (WA) atau klik link order ini