Diagnosis dan Terapi Xerosis Cutis

Image Description
Admin Dokter post
Jul 05, 2017
Xerosis cutis stripalllossy1ssl1

Pagi tadi ada curhat kasus dari sejawat DokterPost.com di Group Diskusi Kasus Klinis.

Pertama sedikit dok, makin banyak..
Gatal sekali.. Terapinya apa dok?

Info tambahan: Lesi hanya di tangan. Riwayat atopi disangkal. Usia pasien 50 tahun. Ada riwayat wisata ke pantai aceh (terpapar matahari) beberapa waktu yang lalu.

Kemudian aku coba konsultasikan ke dr Ardsari Azminingrum, SpKK. Begini jawaban beliau

"Diagnosisnya Xerosis Cutis. Usia pasien juga sudah 50 tahun. Pada lansia, kulit cenderung kering. Manajemen utama-nya adalah menjaga kelembaban kulit, yaitu dengan mandi yang benar dan pemakaian pelembab. Bukan penggunaan antihistamin dan topikal steroid."

Diagnosis dan Terapi Xerosis Cutis

Xerosis Cutis adalah kondisi kulit yang kering. Sering kali ditemukan pada pasien usia tua. Lebih sering ditemukan pada pasien dengan riwayat atopi di keluarga.

Anamnesis faktor risiko sangat penting dalam menentukan diagnosis xerosis cutis, disamping gambaran lesi di kulit tentunya. Beberapa anamnesis yang penting untuk ditanyakan di antaranya

  1. Lokasi lesi dimana saja?
  2. Usia pasien berapa?
  3. Keluhan sudah berap hari?
  4. Apakah ada riwayat atopi dalam keluarga/pada pasien seperti asma/rhinitis alergi/dermatitis atopi (gatal kambuh-kambuhan)?
  5. Apakah ada alergi makanan/obat/debu/cuaca tertentu?

Seperti kita ketahui, xerosis cutis berhubungan dengan riwayat atopi. Inti dari tatalaksana xerosis cutis adalah menjaga kelembaban kulit dalam hal ini pasien perlu diedukasi bagaimana tips mandi yang sehat dan benar. Jika perlu pasien dapat diresepkan pelembab.

Pada pasien dengan masalah xerosis cutis, kamu bisa memberikan terapi sebagai berikut

  1. Edukasi pasien untuk mandi dengan sabun bayi cair/d-ve (karena kedua sabun ini memiliki kelembaban yang tinggi). Jangan gunakan sabun antiseptik seperti d-tol/n-vo/sabun hijau, karena akan membuat kulit menjadi kering dan semakin gatal.
  2. Mandi dengan air biasa saja, jangan air hangat (karena air hangat/panas dapat membuat kulit menjadi kering dan semakin gatal)
  3. Setelah mandi, oleskan pelembab : urea cream 10% di tangan dan kaki (harus setelah mandi, jika siang hari kulit terasa kering, pelembab tersebut bisa dioles lagi asal bagian tubuh yang akan dioles dibasahi terlebih dulu lalu dikeringkan dgn cara ditepuk-tepuk dengan handuk). Urea 10% cream melembabkan dengan cara menarik air, jadi harus dibasahi dulu dan dikeringkan, namun jangan terlalu kering (tepuk-tepuk dengan handuk).

Bila gatal memberat, pasien dapat diresepkan antihistamin oral, cetirizine 1×1 tablet atau loratadin 1×1 tablet atau CTM atau klorfeniramin maleat 3×1 tablet

Pada kasus yang sulit, seperti kemerahan pada kulit bisa diberi topikal steroid (betamethasone valerat/desoksimethasone) bisa di oles tipis-tipis di atas lesi, setelah sebelumnya sudah dioles urea 10% cream.
Bila ada maserasi/lecet krn garukan, bisa diberi topikal antibiotik seperti natrium fusidat 2% cream atau mupirocin cream.

Namun bila lesi sudah membaik dengan penggunaan urea 10% cream, topikal steroid tidak perlu digunakan. Prinsipnya, dahulukan edukasi dan pelembab sebelum pemberian antihistamin dan steroid.

Semoga Bermanfaat^^

Related articles

  • Jul 31, 2020
Tatalaksana Chest Clapping untuk Fisioterapi Dada Pasien PPOK

Mukus atau secret diperlukan oleh tubuh untuk melembabkan dan menangkap mikroorganisme kecil...

  • May 09, 2020
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11

Tau dong, WHO sudah meluncurkan ICD seri 11, untuk menggantikan ICD 10. Ada perubahan signifikan...

  • May 02, 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020

Bagus banget webinar PAPDI kemarin, tanggal 30 April 2020. Terutama materi yang dijelaskan Dr....