Infeksi saluran kemih adalah diagnosis yang sering didapati di PPK 1. Sebagian besar kasus ISK akan membaik dengan pemberian antibiotik. Namun pada beberapa kasus tertentu dapat terjadi komplikasi yang membutuhkan rujukan spesialistik.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi (ada perkembanganbiakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna.
Bakteriuria bermakna adalah bila ditemukan pada biakan urin pertumbuhan bakteri sejumlah > 100.000 per ml urin segar (yang diperoleh dengan cara pengambilan yang steril atau tanpa kontaminasi).
Konsensus 2010 Infectious Disease Society of America (IDSA) memberikan batasan hasil positif kultur urine pada wanita adalah 10^3-10^4 organisme/mL urine yang diambil secara midstream. Sebanyak 20-40% wanita penderita ISK dengan gejala, memiliki hasil kultur bakteri 10^2-10^4/mL urine.
Faktor risiko penting terjadinya Infeksi Saluran Kemih adalah adanya kerusakan atau kelainan anatomi saluran kemih berupa
- Obstruksi intratubular
- Refluks
- Instrumentasi saluran kemih
- Konstriksi arteri-vena
- Hipertensi
- Obat analgetik
- Ginjal polikistik
- Kehamilan
- Diabetes Mellitus,
- atau pengaruh obat-obat estrogen.
Secara garis besar ISK dapat dikelompokkan menjadi ISK sederhana dan ISK Berkomplikasi. ISK sederhana/tak Berkomplikasi adalah ISK yang terjadi, namun tidak didapatkan disfungsi struktural atupun ginjal. ISK Berkomplikasi adalah ISK yang berlokasi selain di vesika uriniaria, ISK pada anak-anak, laki-laki atau ibu hamil.
Diagnosis Klinis Infeksi Saluran Kemih
Diagnosis klinis ISK ditegakkan melaui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang teliti.
Anamnesis Infeksi Saluran Kemih
Beberapa gejala khas ISK yang dapat digali melalui anamnesis adalah
- ISK bawah: frekuensi, disuria terminal, polakisuria, nyeri suprapubik.
- ISK atas: nyeri pinggang, demam, menggigil, mual dan muntah, hematuria
Anamnesa yang baik akan mengarahkan kita pada diagnosis lokasi infeksi, apakah terjadi di saluran kemih atas atau bawah.
Pemeriksaan Fisik Infeksi Saluran Kemih
Pemeriksan fisik yang tepat akan sangat membantu mengkonfirmasi hasil anamnesis apakah pasien mengalami infeksi saluran kemih atau ada penyebab lain.
Biasanya pasien ISK dapat datang dengan demam, meski tidak selalu. Nyeri tekan suprapubik akan mengkonfirmasi ISK bawah. Biasanya pada pasien yang mengalami infeksi saluran kemih atas, khususnya di ginjal, akan didapati nyeri ketok sudut kostovertebra yang signifikan.
Pemeriksaan Penunjang Infeksi Saluran Kemih
Diagnosis klinis ISK cukup ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang khas. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mencari faktor resiko dan perencanaan terapi.
Darah lengkap adalah pemeriksaan penunjang yang peting. Gambaran leukositosis akan dan peningkatan Laju Endap Darah (LED) akan menunjang diagnosis infeksi kuman pada pasien.
Tes fungsi ginjal dilakukan untuk mengetahui apakah sudah terjadi komplikasi ke ginjal pasien. Tes gula darah diusulkan untuk mengetahui apakah mungkin pasien sudah menderita Diabetes Mellitus yang membuat pasien lebih rentan mengalami ISK.
Kultur urin (+): bakteria > 10^5/mL urin, mengkonfirmasi diagnosis ISK. Kultur urin juga penting untuk menentukan terapi antibiotik spesifik (jika pasien tidak membaik dengan antibiotik empiris).
Foto BNO-IVP dan USG ginjal mungkin diperlukan untuk mencari sumber infeksi ISK komplikasi. Namun, kedua pemeriksaan tersebut sering tidak diperlukan, terutama di PPK 1.
Tatalaksana Infeksi Saluran Kemih
Nonfarmakologis
- Banyak minum bila fungsi ginjal masih baik
- Menjaga higiene genitalia eksterna
Farmakologis
- Antimikroba berdasarkan pola kuman yang ada (antibiotik empiris)
- Bila hasil tes resistensi kuman sudah ada, pemberian antimikroba disesuaikan (antibiotik spesifik)
Semoga Bermanfaat^^
=
Sponsored Content
Buku Paling dicari Tahun 2015, sudah cetak lagi. Pemesanan bisa via SMS/WA 085608083342 (YAHYA)