23 Mar 2016 • Internal Medicine
Kesadaran masyarakat tentang osteoprosis semakin tinggi, meski belum sangat tinggi, setelah beberapa dekade yang lalu sebuah produk susu nutrisi "pencegah osteoporosis" gencar berpromosi. Setelah itu, tidak jarang pasien PPK 1 lanjut usia (sebagian besar wanita) yang mengeluhkan nyeri lutut menanyakan apakah dia sedang menderita osteoporosis.
Tentu saja, pengetahuan memadai dari dokter praktek di faskes tersebut akan sangat menentukan bagaimana menyingkirkan diagnosis banding dan menegakkan diagnosis klinis yang terfokus. Artikel ini mencoba untuk membantu merefresh kembali, bagaimana diagnosis klinis osteoporosis ditegakkan apa tatalaksana tindak lanjut yang dapat dilakukan di PPK 1, mengingat osteoporosis bukan salah satu dari 155 diagnosis (BPJS) yang harus diselesaikan di PPK 1.
Osteoporosis didefinisikan sebagai penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh compromised bone strength(kekuatan tulang yang menurun) sehingga tulang mudah patah. Meningkatnya aktivitas resorpsi tulang (bone resorption) melebihi aktivitas pembentukan tulang (bone formation) merupakan patogenesis utama terjadinya osteoporosis.
Pada wanita post-menopause hal tersebut terjadi karena adanya defisiensi estrogen. Osteoporosis merupakan penyakit dengan etiologi multifaktorial. Umur dan densitas tulang merupakan faktor risiko osteoporosis yang berhubungan erat dengan risiko terjadinya fraktur osteoporotik.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KASUS OSTEOPOROSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Beberapa pemeriksaan fisik yang penting dilakukan untuk "mendeteksi" osteoporosis pada pasien yang tidak menunjukkan gejala dan keluhan yang nyata adalah:
Jika pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda kecurigaan terjadi fraktur osteoporotik , pemeriksaan foto polos vertebra dan panggul perlu dipertimbangkan. Gambaran foto polos X-Ray akan sangat membantu dalam membuat rujukan ke dokter spesialis bedah tulang (Sp.OT).
Tindakan pembedahan dilakukan bila terjadi fraktur osteoporotik, terutama fraktur panggul. Beberapa hal yang harus diperhatikan:
Pada pasien dengan beberapa kriteria dibawah ini dapat dipertimbangkan untuk dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD) untuk menjalani pemeriksaan diagnostik Dual Energy X-ray Absorptiometry (DXA) untuk mengukur Bone Mineral Density (BMD)
Secara umum, penatalaksanaan spesialistik osteoporosis oleh dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD) dapat dibagi menjadi terapi non-farmakologis dan farmakologis.
Non farmakologis
Farmakologis
Pada pasien dengan diagnosis osteoporosis yang sudah tegak, sebaiknya dilakukan pengukuran prognosis fraktur tulang dalam 10 tahun ke depan. Sebuah tools yang cukup sederhana dikembangkan oleh WHO untuk mengukur prognosis terjadi komplikasi fraktur pada pasien osteoporosis.
Untuk menentukan risiko terjadinya fraktu panggul dan fraktur osteoporosis lainnya, dapat menggunakan WHO Fracture Risk Assesment Tool (FRAX). Hanya dengan mengisi kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan yang dapat diakses di https://www.shef.ac.uk/FRAX/tool.jsp?country=46 (khusus indonesia), maka akan keluar prediksi berupa presentase terjadinya fraktur panggul osteoporosis mayor dalam 10 tahun yang akan datang.
Semoga bermanfaat.
=
Sponsored Content
Tahukah sejawat, 90% diagnosis klinis sudah dapat ditegakkan dengan anamnesis yang baik. Pemeriksaan fisik yang terarah akan semakin mengkonfirmasi diagnosis yang dibuat.
Buku Diagnosis Klinis MacLeod-PAPDI (yang disunting Prof. DR. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD, K-HOM, FINASIM, FACP) adalah buku yang memiliki kerangka konsep yang unik dan praktis.
Buku ini mencoba menjawab tantangan kedokteran berbasis Problem Based Learning yakni manajemen kasus klinik berbasi pemecahan masalah.
Menyajikan 25 keluhan utama (Nyeri Dada, Sakit Kepala sampai Masalah Kulit) yang paling sering membawa pasien ke praktek dokter (klinik rawat jalan dan Instalasi Gawat Darurat), buku ini menyajikan algoritma klinis yang praktis diaplikasikan oleh dokter umum.
Kabra baiknya, BUKU DIAGNOSIS KLINIS MACLEOD bisa sejawat pesan via Dokter Post. Caranya, SMS/WA ke 081234008737
Buruan, limited Stock!!!
=
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11
9 May 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020
2 May 2020
Bergabung dengan Dokter Post Untuk Karier Anda 🌟