16 Aug 2016 • Internal Medicine
Diabetes Melitus Gestasional adalah diabetes yang didiagnosis pertama kali saat kehamilan, dan terjadi pda 5-10% kehamilan. Definisi ini berlaku dengan tidak memandang apakah pasien diabetes melitus hamil yang mendapat terapi insulin atau diet saja, juga apabila pada pasca persalinan keadaan intoleransi glukosa menetap. Demikian pula ada kemungkinan pasien tersebut sebelum hamil sudah terjadi intoleransi glukosa.
Resistensi insulin pada kehamilan normal diperkirakan meningkat 40-70% umumnya pada trimester pertama. Pada Diabetes Melitus Gestasional terjadi gangguan fungsi sel beta pankreas dan terjadi penurunan insulin. Resistensi insulin meperberat keadaan defek sel beta pankreas pada Diabetes Melitus Gestasional.
Risiko tinggi diabetes gestasional:
Wanita dengan Diabetes Melitus Gestasional hampir tidak pernah memberikan keluhan, sehingga perlu dilakukan skrining. Anamnesis ditujukan untuk mencari faktor risiko diabetes melitus gestational. Pada umumnya tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Penunjang adalah perasat penting upaya penegakan diagnosis Diabetes Melitus Gestasional. Pemeriksaan laboratorium pasie Diabetes Melitus Gestasional didapatkan kelainan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam sesudah makan, atau HbA1c
Rata-rata Nilai Glukosa Puasa dan Tes Toleransi Gluosa Oral dengan Beban Glukosa 75 gram ditunjukkan pada tabel berikut
Menurut WHO dalam Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus 1999, diagnosis Diabetes Melitus Gestasional harus ditegakkan dengan melakukan tes toleransi glukosa oral dengan beban glukosa 75 gram.
Diagnosis Diabetes Melitus Gestasional ditegakkan bila kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl dan/atau dua jam setelah beban glukosa ≥ 200 mg/dl, atau ditemukan toleransi glukosa terganggu (dianggap diabetes).
Merujuk pada Buku PPK PENATALAKSANAAN PAPDI, tatalaksana Diabetes Melitus Gestasional meliputi terapi nutrisi medis, terapi insulin dan terapi farmakologis.
Komplikasi Diabetes Melitus Gestasional dapat terjadi pada ibu, janin atau keduanya
Hipertensi kronk terjadi pada 1 dari 10 ibu hamil dengan Diabetes Melitus Gestasional. Preeklamsia terjadi lebih sering pada wanita dengan diabetes melitus (mencapai 12%) dibandingkan pada wanita yang tidak mengidap diabetes melitus. Preeklamsia rentan terjadi pada pasien dengan kontrol glikemik yang buruk.
Jika glukosa darah puasa < 105 mg/dL preeklamsia terjadi pada 7,8%. Sedangkan glukosa darah puasa > 105 mg/dL preeklamsia terjadi pada 13.8%. Risiko abortus dalam kehamilan terjadi pada 9-14% kasus. Malformasi terjadi pada 13.3% dari 105 wanita hamil dengan diabetes melitus, sedangkan risiko bayi lahir dengan besar usia gestasi terjadi pada 30% kasus.
Diabetes Melitus Gestasional adalah penyakit yang tidak sederhana. Penanganan spesialistik diperlukan untuk mencegah komplikasi yang tidak dapat dicegah. Tugas dokter umum di PPK 1 adalah melakukan skrining Diabetes Melitus Gestasional. Kemudian merujuk ke dokter spesialis (SpPD dan SpOG) untuk mendapat perawatan kompehensif.
Semoga Bermanfaat^^
=
Sponsored Content
Buku Hit Jakarta Diabetes Meeting masih ada 30 eks dari 140 eks.
Kamu bisa dapatkan Buku Proceeding Jakarta Diabetes Meeting 2017 hanya dengan 250 ribu saja dengan mengontak (WA) Yahya 085608083342 atau klik link order ini
Tinggal 30 dari 140 eksemplar.
Ada bonus akses ke Group WA Expert Sharing Diabetes Mellitus (4 pertemuan) yang akan banyak tips mengobati pasien Diabetes Mellitus dalam praktek sehari-hari yang dibimbing dr Wahyudi, SpPD.
Amankan tempatmu sekarang!
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11
9 May 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020
2 May 2020
Bergabung dengan Dokter Post Untuk Karier Anda 🌟