Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, Analisis Potensi Lokasi Klinik, Bagaimana Langkah-Langkahnya?
Akses menuju klinik sejawat merupakan pertimbangan yang penting. Jika sejawat menarget customer yang ber-mobil tentu klinik sejawat harus berada di jalan yang cukup lebar untuk dilalui dua mobil, kira-kira 5-7 meter (baca juga: P3, Tips Memilih Lokasi Klinik yang Strategis).
Luas tanah yang "masih bisa dikembangkan" juga dapat menjadi pertimbangan sejawat untuk memilih lokasi klinik. Mungkin, sejawat berencana mengembangkan klinik tersebut menjadi sebuah rumah sakit. Tentu sejawat membutuhkan lahan yang cukup luas untuk melakukan perluasan bangunan.
Aspek yang semakin penting untuk dipertimbangkan adalah budaya masyarakat. Misalnya, memilih lokasi klinik vaksinasi di tengah komunitas religius yang sangat keras menentang vaksinasi (Anti-Vaks) adalah tidak tepat. Klinik Vaksinasi lebih cocok ditempatkan di daerah dengan demografi tingkat pendidikan SMA atau Pendidikan Tinggi.
Komunitas dengan dominasi etnis tertentu, misalnya etnis Madura, cocok bila didirikan sebuah klinik dengan tarif berobat antara Rp 30.000,00 – Rp 70.000,00 termasuk biaya obat.
Budaya mereka yang sangat "fanatik" dengan suntik (Injeksi Intramuskular) bila mengalami nyeri otot, akan membuat klinik umum yang sejawat dirikan laris manis.
Pola klinik umum seperti di atas telah sukses mengantarkan kawan saya, dokter umum, meraup penghasilan Rp 40.000.000,00 dalam satu bulan.
Itu tadi beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis lokasi mana yang potensial untuk mendirikan klinik.
Jangan lupa share tulisan ini!!!
jika sampai senin pagi mencapai 100 kali share, maka minggu depan saya akan membagikan tips melakukan pengumpulan data dengan survei lokasi.
Salam sejawat!!!