Blog seputaran dokter post - Webinar SKP Kemenkes | Workshop Kedokteran

Blog Kami

Internal Medicine

Duduk Terlalu Lama, Resiko Perlemakan Hati

Gaya hidup "rendah aktivitas" (sedentary lifestyle) sudah lama didaulat sebagai pemicu berbagai macam penyakit kronik mematikan. Hasil penelitian terbaru melaporkan bahwa "overdosis" duduk akan menyebabkan anda lebih rentan mengidap Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) (Ryu dkk, 2015). Sebuah penelitian besar yang melibatkan hampir 140 ribu orang korea ini menyelidiki hubungan antara lama waktu duduk, tingkat aktivitas fisik dan kejadian NAFLD. Dari 140 ribu orang yang diteliti, ada 40 ribu orang yang menderita NAFLD. Analisis statistik menunjukkan bahwa waktu duduk yang lama (>10 jam/hari) adalah faktor resiko independen untuk terjadinya NAFLD.

18 Sep 2015
Article thumbnail

Internal Medicine

Lotus Birth, Kenapa “Tidak Layak” Dilakukan?

Lotus Birth, sebuah metode persalinan yang mulai populer di kota Metropolitan. Metode melahirkan back to nature ini mulai banyak diminati sejak beberapa tahun lalu di Indonesia. Namun, hari ini peminat metode lotus birth terus meningkat secara signifikan. Lotus birth sederhananya adalah metode melahirkan tanpa memotong tali pusat. Javier A. Galvan, dalam A Cultural Encyclopedia of Extraordinary and Exotic Customs from around the World, menceritakan bahwa metode lotus birth banyak dilakukan oleh suku Aborigin di Australia dan satu suku dari Indonesia. Lotus birth muncul pada kisah kelahiran Dewa Pencipta Alam semesta yang banyak dipercaya pemeluk salah satu agama besar di dunia. Lotus birth dipercaya sebagai simbul turunnya roh suci ke dunia. Beberapa pendukung lotus birth, diantaranya Jeannine Parvati Baker (bidan) dan Sarah Buckley (dokter) mengklaim bahwa lotus birth akan memberikan manfaat tidak hanya secara lahiriah namun juga manfaat spiritual yang luar biasa untuk si bayi di masa depan.

17 Sep 2015
Article thumbnail

Internal Medicine

3 Hal Yang Harus Kamu Waspadai Dalam Manajemen Abses Otak

Abses otak disebabkan oleh infeksi intrakranial yang terjadi pada parenkim otak, kadang disertai meningitis dan timbul pus berkapsul dalam otak. Meskipun sering dapat sembuh tanpa sequele, abses otak tidak jarang menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Manajemen yang tepat akan menentukan outcome penyakit. Gejala abses otak dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu gejala infeksi umum, peningkatan tekanan intrakranial dan gejala fokal. Gejala infeksi umum diantaranya adalah demam, malaise dan penurunan nafsu makan. Peningkatan tekanan intrakranial sering ditandai dengan gejala muntah, nyeri kepala sampai kejang. Gejala fokal sangat tergantung dari lokasi lesi, misal abses otak di regio temporalis akan menunjukkan penurunan kemampuan membaca, menulis dan mengerti kata-kata. Lesi di regio temporalis juga sering diikuti gejala hemianopia.

16 Sep 2015
Article thumbnail

Internal Medicine

Wanita Datang Dengan Perdarahan Per Vaginam Disertai Riwayat “Hobi” Makan Karet Gelang, Gejala Apa Ini?

Wanita usia 37 tahun datang dengan keluhan perdarahan per vaginam, didiagnosis sebagai perdarahan uterus disfungsional. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak satu tahun yang lalu. Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) 7 g/dL, MCV 64 fl dan kadar ferritin serum 4 ng/mL. Hapusan darah tepi didapatkan gambaran anisositosis dan poikilositosis. Dari heteroanamnesis, didapatkan informasi bahwa pasien tersebut memiliki kebiasaan makan karet gelang 3-4 buah per hari, terutama yang berwarna krem. Apa pemeriksaan diagnostik yang sejawat usulkan untuk menunjang diagnostik?

8 Sep 2015
Article thumbnail

Internal Medicine

Transfusi Platelet Tidak Terbukti Efektif Mencegah Komplikasi Perdarahan Pasien DBD

Transfusi platelet adalah salah satu alasan paling sering yang ditulis dokter di daerah untuk merujuk pasien demam berdarah dengue (DBD) ke rumah sakit pusat. Namun, efektivitas transfusi platelet masih diperdebatkan. Beberapa ahli yang mendukung transfusi platelet beralasan bahwa platelet eksogen yang diberikan secara intravena dapat meningkatkan jumlah platelet endogen. Hal tersebut, secara logika, dapat mencegah komplikasi perdarahan yang mungkin terjadi. Sementara, beberapa ahli yang kontra beralasan bahwa belum ada penelitian yang cukup sahih, yang berhasil membuktikan efektivitas transfusi platelet pada pasien DBD dengan trombositopenia. Sejauh ini saya sendiri belum berhasil menemukan artikel meta-analisis yang berhasil membuktikan efektivitas transfusi platelet.

21 Aug 2015
Article thumbnail