21 Aug 2025 • SKP
Tuberkulosis (TB) tetap menjadi masalah kesehatan global utama, dengan komplekitas diagnosis, interaksi comorbiditas seperti diabetes dan kehamilan, serta munculnya TB resisten obat (TB‑RO). Artikel ini menyajikan prinsip tatalaksana TB secara komprehensif dari A hingga Z, membahas aspek diagnostik, manajemen kasus khusus, serta strategi terapi modern.
Chest imaging merupakan aspek kritikal diagnosis TB paru. Salah satu inovasi adalah Thoracic Ultrasound (TUS), teknologi portabel yang tidak menggunakan radiasi—sangat cocok untuk anak dan ibu hamil. TUS mendeteksi nodul subpleural dan konsolidasi paru dengan sensitivitas antara 72,5–100% untuk nodul dan 46,7–80,4% untuk konsolidasi OUCI+2Frontiers+2PMC+2. Tetapi sensitivitas untuk deteksi kavitas masih rendah (~4–30%) karena keterbatasan akses sinarat bunyi ke daerah udara paru Frontiers+1PMC+1. TUS sangat berguna di fasilitas dengan akses radiologi terbatas dan aman untuk populasi rentan.
Untuk dewasa, pemeriksaan X‑ray dada (PA/LAT) dan CT scan tetap standar. CT lebih sensitif untuk kavitas, infiltrat paru, dan linfadenopati, sedangkan TUS adalah opsi pelengkap di daerah resource-low.
Penderita diabetes mellitus (DM) memiliki risiko lebih besar mengalami hasil buruk dalam TB, terutama TB resisten obat (DR‑TB/MDR‑TB) PMC+1Frontiers+1BioMed Central+4BioMed Central+4PubMed+4. Meta‑analisis yang menggabungkan >16.900 pasien menemukan OR 1,28–1,37 untuk kegagalan terapi pada DR‑TB/MDR‑TB dengan komorbid DM, serta OR ~0,63–0,66 untuk keberhasilan (cured or completed) lebih rendah dibanding non‑DM PubMed+2BioMed Central+2ResearchGate+2.
Oleh karena itu prinsip manajemen meliputi:
Skrining DM pada pasien TB,
Pengendalian glukosa ketat selama terapi TB,
Monitoring terapi lebih intensif untuk mengantisipasi interaksi obat, efek samping, dan memastikan adherence.
Kolaborasi antara tim TB dan tim diabetes sangat penting untuk meningkatkan prognosis pasien TB dengan DM.
Kehamilan memerlukan pertimbangan khusus: keamanan janin dan ibu menjadi prioritas. Untuk TB laten (LTBI) pada ibu hamil, WHO merekomendasikan regimen berikut:
3HR (isoniazid + rifampin selama 3 bulan) setiap hari,
6H (isoniazid selama 6 bulan),
Alternatif 4R (rifampin selama 4 bulan), bila rifampin lebih aman di mata hepatotoksisitas, dengan suplementasi vit B6 PMC+15cdc.gov+15treatmentactiongroup.org+15.
Regimen 3HR dianggap lebih singkat, aman, dan adherence lebih baik termasuk pada wanita hamil, dengan formulasi FDC tersedia dan tolerabilitas tinggi tbksp.who.int. Penggunaan rifapentin (3HP) belum disetujui bagi ibu hamil karena data keamanan masih terbatas treatmentactiongroup.org+1tbksp.who.int+1.
Untuk TB aktif pada kehamilan, terapi standar (H, R, Z, E) tetap dianjurkan, dengan pantau ketat fungsi hati dan suplementasi vitamin B6.
Studi menunjukkan regimen kombinasi isoniazid + rifampin selama 3 bulan (3HR/3RH) lebih efektif, lebih memiliki tingkat penyelesaian (completion) lebih tinggi, dan adverse events lebih rendah dibanding isoniazid monoterapi selama 6 bulan (6H) pada anak-anak PMCtheunion.orgtbksp.who.int.
WHO menyatakan 3HR lebih ramah anak (FDC dispersibel tersedia), dipilih sebagai preferensi utama untuk semua usia anak, juga dewasa dan ibu hamil tbksp.who.intmedicalguidelines.msf.org. RCT menemukan tidak adanya perbedaan kejadian TB aktif secara klinis antara 3HR dan 6/9H, namun compliance 3HR lebih tinggi tbksp.who.intPMC.
TB resisten obat (TB‑RO, termasuk DR‑TB/MDR‑TB/RR‑TB) kini telah memasuki era regimen oral pendek 6 bulan modern seperti:
BPaLM = bedaquiline + pretomanid + linezolid + moxifloxacin,
BPaL = tanpa moxifloxacin (jika fluoroquinolone intoleran atau resisten) timesofindia.indiatimes.com+8cdc.gov+8who.int+8.
Regimen ini menggantikan terapi ≥15 bulan yang konvensional, dengan efikasi tinggi, durasi lebih singkat, dan efek samping lebih ringan cdc.govinfectiousdiseaseadvisor.com. WHO merekomendasikan BPaLM untuk pasien ≥14 tahun dengan TB resisten rifampicin (dan sensitif fluoroquinolon) atau BPaL untuk kasus pre‑XDR atau intoleransi fluoroquinolon cdc.govwho.intkarger.com.
Contoh implementasi nyata: sejak 2025 penggunaan BPaLM di Mumbai untuk pasien umur >14 tahun telah mencapai >1000 kasus, dengan penurunan durasi dan keamanan yang lebih baik dibanding regimen lama timesofindia.indiatimes.com.
Tahap / Faktor | Pendekatan Prinsip A–Z |
A: Assessment awal | Skrining komorbiditas (DM, kehamilan), diagnosis mikrobiologi dan radiologi (X‑ray, CT, TUS). |
B: Better diagnostics | Gunakan TUS pada anak/ibu hamil, CT bila tersedia, plus audiensi cepat DST. |
C: Comorbiditas | DM: kontrol glukosa; kehamilan: memilih regimen TPT aman. |
D: Drug regimen sesuai TB‑susceptible atau TB‑RO. | |
E: Education & adherence | Edukasi pasien, sistem pengingat (DOTs), pemantauan efek samping. |
F: Follow‑up dan monitoring | Kultur mikro, kontrol glukosa (DM), fungsi hati (kehamilan). |
G: Guidelines terkini | Terapis mengikuti rekomendasi WHO, CDC, IDSA 2025. |
Z: Z‑factor (Zaman modern) | Terapis adaptif terhadap regimen baru seperti 3HR, BPaLM, pendekatan terpadu. |
Kesimpulan
Tatalaksana TB modern menuntut pendekatan menyeluruh: dari diagnosis radiologi yang adaptif (TUS, X‑ray, CT), manajemen komorbiditas seperti DM dan kehamilan, hingga strategi preventif dan terapi (3HR vs 6H) serta penanganan TB‑RO dengan regimen terkini seperti BPaLM. Kunci keberhasilan adalah kolaborasi multidisipliner, kepatuhan pasien, serta adaptasi terhadap guideline terbaru dari WHO, CDC, dan IDSA.
Dengan perkembangan ilmu dan obat-obatan baru, penatalaksanaan TB kini lebih aman, lebih singkat, dan lebih efektif dibanding masa lalu. Namun tetap dibutuhkan pemahaman menyeluruh terhadap kondisi pasien—anak, ibu hamil, DM, atau kasus resistensi obat—untuk memastikan hasil optimal.
Rea G. Chest Imaging in the Diagnosis and Management of Pulmonary Tuberculosis: The Complementary Role of Thoracic Ultrasound. Frontiers in Medicine, 2021 PMC+2Frontiers+2OUCI+2cdc.gov+3PMC+3Frontiers+3
Xu G, Hu X, Lian Y, Li X. Diabetes mellitus affects the treatment outcomes of drug‑resistant tuberculosis: a systematic review and meta‑analysis. BMC Infectious Diseases, 2023 BioMed Central+4BioMed Central+4ResearchGate+4
CDC. Tuberculosis Clinical Care and Treatment During Pregnancy. Akses guideline terbaru 2025 cdc.gov
Assefa Y. 3‑month daily rifampicin‑isoniazid vs 6/9H for TPT pada anak. Int J Tuberc Lung Dis, 2018 cdc.gov+2PMC+2theunion.org+2
WHO consolidated guidelines on tuberculosis: Module 1 – prevention TB preventive treatment, rekomendasi 3HR dan larangan rifapentine pada kehamilan 2020‑2024 medicalguidelines.msf.org
CDC & WHO & IDSA guidelines. Updated Treatment Regimens for Drug‑Susceptible and Drug‑Resistant TB (2025) termasuk BPaLM/BPaL, dan regimen 4‑bulan untuk DS‑TB idsociety.org
New shorter regimen BPaLM di Mumbai untuk DR‑TB, laporan Times of India, Mei 2025timesofindia.indiatimes.com