Pemilihan Antibiotik pada Kasus Demam Scarlett

17 Mar 2025 •

Deskripsi

Pemilihan Antibiotik pada Kasus Demam Scarlett

Pemilihan Antibiotik pada Kasus Demam Scarlett

Source: cdc.gov

Demam Scarlett, juga dikenal sebagai demam skarlatina, adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes, atau yang juga dikenal sebagai Group A Streptococcus (GAS) .

Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak usia 5-15 tahun, dan ditandai dengan munculnya ruam merah yang khas di seluruh tubuh . Meskipun dahulu dianggap sebagai penyakit pediatri yang serius, kemajuan dalam pengobatan antibiotik telah menjadikannya kondisi yang jauh lebih mudah ditangani .

Penyebab utama Demam Scarlett adalah bakteri Streptococcus pyogenes, jenis bakteri yang sama yang menyebabkan infeksi radang tenggorokan (strep throat). Ruam merah yang menjadi ciri khas penyakit ini, serta lidah yang tampak merah dan berbintik seperti buah stroberi (strawberry tongue), disebabkan oleh toksin yang dilepaskan oleh bakteri ini, yang dikenal sebagai streptococcal pyrogenic exotoxins (SPEs).

Pada banyak kasus, Demam Scarlett berkembang setelah seseorang mengalami radang tenggorokan akibat infeksi GAS, namun terkadang penyakit ini juga dapat muncul setelah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri penyebab impetigo.

Pengobatan dengan antibiotik memegang peranan krusial dalam penanganan Demam Scarlett. Antibiotik tidak hanya membantu mempercepat proses pemulihan dan mengurangi gejala, tetapi juga secara signifikan menurunkan risiko penularan bakteri kepada anak lain dan mencegah timbulnya komplikasi serius.

Tanpa pengobatan antibiotik, seseorang yang terinfeksi Demam Scarlett dapat menularkan bakteri 1-2 minggu setelah gejala pertama kali muncul. Namun, dengan pemberian antibiotik yang tepat, periode penularan dapat dipangkas menjadi hanya 12-24 jam setelah dosis pertama diberikan.

Gejala khas Demam Scarlett meliputi ruam berwarna merah terang yang terasa kasar seperti amplas, seringkali disertai dengan sakit tenggorokan dan demam dengan suhu > 38°C, yang terkadang disertai menggigil.

Ruam biasanya pertama kali muncul di wajah atau leher, kemudian menyebar ke dada, badan, lengan, dan kaki. Pada lipatan kulit di area selangkangan, ketiak, siku, lutut, dan leher, ruam mungkin tampak lebih merah dan intens.

Selain itu, wajah pasien mungkin terlihat memerah dengan area di sekitar mulut yang tampak lebih pucat. Gejala lain yang sering menyertai Demam Scarlett adalah lidah yang tampak merah dan berbintik, menyerupai buah stroberi, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, kesulitan menelan, mual atau muntah, sakit perut, sakit kepala, dan nyeri otot. Ruam dan kemerahan pada umumnya akan berlangsung selama sekitar satu minggu, dan setelah itu kulit yang terkena ruam seringkali akan mengelupas.

Diagnosis Demam Scarlett biasanya dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel usap tenggorokan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Streptococcus pyogenes .

Terdapat dua jenis tes yang umumnya digunakan, yaitu tes antigen cepat dan kultur tenggorokan . Pada anak-anak berusia di atas 3 tahun, jika hasil tes antigen cepat menunjukkan hasil negatif, sangat disarankan untuk melakukan konfirmasi dengan kultur tenggorokan.

Konfirmasi laboratorium melalui tes ini sangat penting untuk memastikan diagnosis Demam Scarlett, terutama untuk membedakannya dari infeksi virus lain yang juga dapat menimbulkan gejala serupa seperti ruam dan sakit tenggorokan.

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat pada infeksi virus tidak efektif dan justru dapat memperberat masalah resistensi antibiotik.

Penisilin dan Benzathine penicillin G yang diberikan melalui suntikan intramuskular, serta amoksisilin, merupakan pilihan antibiotik lini pertama yang paling sering direkomendasikan untuk mengobati Demam Scarlett.

  1. Dosis umum penisilin V oral untuk anak-anak adalah 250 mg dua atau tiga kali sehari selama 10 hari, sedangkan untuk remaja dan dewasa adalah 250 mg empat kali sehari atau 500 mg dua kali sehari selama 10 hari.

  2. Amoksisilin oral biasanya diberikan dengan dosis 50 mg/kg sekali sehari (maksimal 1000 mg) selama 10 hari, atau 25 mg/kg (maksimal 500 mg) dua kali sehari selama 10 hari untuk anak-anak, remaja, dan dewasa.

  3. Benzathine penicillin G intramuskular diberikan sebagai dosis tunggal, dengan dosis 600.000 unit untuk berat badan kurang dari 27 kg dan 1.200.000 unit untuk berat badan 27 kg atau lebih.

Amoksisilin seringkali lebih disukai dibandingkan dengan penisilin oral karena frekuensi pemberiannya yang lebih rendah, yaitu satu atau dua kali sehari, yang dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan.

Bagi pasien yang memiliki alergi terhadap penisilin, terdapat beberapa pilihan antibiotik alternatif yang dapat digunakan .

  1. Eritromisin adalah salah satu alternatif yang umum digunakan , dengan dosis 20-40 mg/kg/hari dalam dua hingga empat dosis terbagi selama 10 hari.

  2. Klindamisin juga merupakan pilihan lain, terutama jika ada kekhawatiran mengenai resistensi terhadap antibiotik golongan makrolida, dengan dosis umum 7 mg/kgBB/dosis tiga kali sehari (maksimal 300 mg/dosis) selama 10 hari.

  3. Azitromisin dapat menjadi pilihan karena durasi pengobatannya yang lebih pendek, yaitu 12 mg/kg sekali sehari (maksimal 500 mg) selama 5 hari.

  4. Klaritromisin adalah antibiotik lain dari golongan makrolida yang juga dapat digunakan, dengan dosis umum 7.5 mg/kg/dosis dua kali sehari (maksimal 250 mg/dosis) selama 10 hari.

  5. Sefaleksin dan sefadroksil, yang termasuk dalam golongan sefalosporin generasi pertama, dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan alergi penisilin yang tidak bersifat hipersensitivitas tipe cepat, namun harus dihindari pada pasien dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap penisilin . Dosis umum sefaleksin adalah 20 mg/kg/dosis dua kali sehari (maksimal 500 mg/dosis) selama 10 hari, sedangkan dosis umum sefadroksil adalah 30 mg/kg sekali sehari (maksimal 1 g) selama 10 hari.

Perlu diingat bahwa resistensi terhadap antibiotik golongan makrolida (seperti azitromisin dan klaritromisin) serta klindamisin dapat terjadi dan pola resistensinya dapat bervariasi di berbagai wilayah dan waktu .

Durasi pengobatan antibiotik untuk Demam Scarlett umumnya adalah 10 hari untuk sebagian besar jenis antibiotik. Azitromisin merupakan pengecualian dengan durasi pengobatan yang lebih singkat, yaitu 5 hari.

Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan antibiotik, meskipun gejala penyakit sudah mulai membaik. Tindakan ini krusial untuk memastikan bahwa infeksi bakteri telah diberantas sepenuhnya, mencegah kemungkinan kambuhnya penyakit, serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi dan resistensi antibiotik.

Gejala Demam Scarlett biasanya akan menunjukkan perbaikan dalam waktu 24-48 jam setelah dimulainya pengobatan antibiotik. Namun, perbaikan gejala ini tidak berarti bahwa infeksi telah hilang sepenuhnya dari tubuh. Oleh karena itu, pasien tidak boleh berhenti mengonsumsi antibiotik sebelum durasi yang ditentukan selesai, meskipun pasien sudah merasa lebih baik.

Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Komplikasi yang mungkin timbul dapat dikategorikan menjadi komplikasi supuratif (berkaitan dengan pembentukan nanah) dan non-supuratif (berkaitan dengan respons imun tubuh).

Komplikasi supuratif meliputi abses peritonsiler atau faring, otitis media (infeksi telinga tengah), sinusitis, pneumonia, meningitis, dan bakteremia.

Sementara itu, komplikasi non-supuratif yang paling ditakuti adalah demam rematik, yang dapat menyebabkan kelainan jantung, sendi, sistem saraf, dan kulit.

Pengobatan dengan antibiotik secara signifikan mengurangi risiko terjadinya komplikasi serius ini, terutama demam rematik yang dapat menyebabkan kerusakan jantung secara kronik.

Kesimpulan

Demam Scarlett adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes yang ditandai dengan ruam merah khas, sakit tenggorokan, dan demam. Pengobatan dengan antibiotik sangat penting untuk mempercepat pemulihan, mencegah penularan, dan menghindari komplikasi serius seperti demam rematik dan gagal ginjal akut.

Penisilin dan amoksisilin adalah antibiotik lini pertama yang efektif karena bakteri penyebab Demam Scarlett belum menunjukkan resistensi terhadap kedua jenis antibiotik ini. Bagi pasien yang alergi terhadap penisilin, terdapat beberapa pilihan antibiotik alternatif seperti eritromisin, klindamisin, azitromisin, klaritromisin, sefaleksin, dan sefadroksil.

Durasi pengobatan umumnya adalah 10 hari, kecuali untuk azitromisin yang biasanya diberikan selama 5 hari. Sangat penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik meskipun gejala sudah membaik. Dengan diagnosis dan pemilihan antibiotik yang tepat, Demam Scarlett dapat disembuhkan dan komplikasi serius dapat dicegah.

Referensi:

nhsinform.scot

www.nhsinform.scot

Opens in a new window

nhsinform.scot

Scarlet fever | NHS inform

Opens in a new window

mayoclinic.org

Scarlet fever - Symptoms & causes - Mayo Clinic

Opens in a new window

cdc.gov

About Scarlet Fever | Group A Strep - CDC

Opens in a new window

ncbi.nlm.nih.gov

Scarlet Fever - StatPearls - NCBI Bookshelf

Opens in a new window

healthdirect.gov.au

Scarlet fever - symptoms, causes and treatment - Healthdirect

Opens in a new window

cdc.gov

Clinical Guidance for Scarlet Fever | Group A Strep - CDC

Opens in a new window

pmc.ncbi.nlm.nih.gov

Scarlet fever: a guide for general practitioners - PMC

Opens in a new window

emedicine.medscape.com

Scarlet Fever Treatment & Management: Approach Considerations, Medical Care, Prevention - Medscape Reference

Opens in a new window

ncbi.nlm.nih.gov

Overview: Scarlet fever - InformedHealth.org - NCBI Bookshelf

Opens in a new window

news-medical.net

Treatment of Scarlet Fever - News-Medical

Opens in a new window

cdc.gov

Clinical Guidance for Group A Streptococcal Pharyngitis - CDC

Opens in a new window

cdc.gov

Antibiotic Regimens | Group A Strep - CDC

Opens in a new window

cdc.gov

Clinical Guidance for Acute Rheumatic Fever | Group A Strep | CDC

Opens in a new window

cdc.gov

Testing for Strep Throat or Scarlet Fever | Group A Strep - CDC

Opens in a new window

emedicine.medscape.com

Scarlet Fever Medication: Antibiotics - Medscape Reference

Opens in a new window

uspharmacist.com

Scarlet Fever - U.S. Pharmacist

Opens in a new window

goodrx.com

5 Common Antibiotics for Strep Throat - GoodRx

Opens in a new window

ufhealth.org

Scarlet fever - UF Health

Opens in a new window

my.clevelandclinic.org

Scarlet Fever: Symptoms, Causes and Treatment - Cleveland Clinic

Opens in a new window

nhs.uk

Scarlet fever - NHS

Opens in a new window

asm.org

Scarlet Fever: A Deadly History and How it Prevails - American Society for Micro


Daftar Sekarang!

Bergabung dengan Dokter Post Untuk Karier Anda 🌟