23 Jul 2016 • Internal Medicine
Tenggelam adalah kejadian yang jarang ditemukan di Instalasi Gawat Darurat, seingat saya, saya selalu menemui pasien tenggelam di ruang otopsi. Namun, mungkin dokter di daerah akan lebih sering menemui pasien paska tenggelam di Instalasi Gawat Darurat. Dan, beberapa hari yang lalu salah seorang sahabat yang praktek di daerah menanyakan tentang prosedur standar penanganan pasien paska tenggelam. Karena saya tidak tahu, maka saya mencoba menyadur pedoman penatalaksanaan kegawatdaruratan pasien tenggelam yang ada di Buku EIMED Kegawatdaruratan Biru.
Tenggelam (drowning) adalah proses terjadinya gangguan pernapasan akibat jalan napas terendam air (submersion) atau terguyur di seluruh wajah (immersion).
Kejadian tenggelam dibagi menjadi dua: tenggelam fatal dan non-fatal. Bila korban segera ditolong sehingga proses tenggelam terhenti, maka kejadian tersebut disebut sebagai tenggelam nonfatal. Sedangkan bila korban berakhir dengan meninggal akibat proses tenggelam, maka kejadian tersebut disebut sebagai tenggelam fatal.
Faktor risiko terjadinya tenggelam adalah laki-laki, usia kurang dari 14 tahun, penggunaan alkohol, tingkat ekonomi rendah, tinkat pendidikan rendah, penduduk desa (rural), paparan air, atau memiliki kebiasaan yang berisiko tenggelam (memancing di laut, dsb).
Saat korban yang mengalami tenggelam tidak dapat mempertahankan jalan napasnya agar bebas cairan, maka air akan masuk ke dalam mulut secara sponta dan akan dimuntahkan atau ditelan. Kemudian korban secara sadar akan menahan napas, namun hal ini tidak akan lebih dari 1 menit.
Ketika keinginan bernapas tidak dapat ditahan, maka air akan teraspirasi masuk ke jalan napas diikuti refleks batuk. Kadang-kadang dapat terjadi spasme laring yang segera berakhir saat terjadi hipoksia otak. Jika korban tidak segera ditolong, air akan terus teraspirasi masuk ke jalan napas dan terjadinya hipoksia akan menyebabkan penurunan kesadaran dan apnea, gangguan irama jantung yang terjadi biasanya takikardia yang diikuti brdikardia, pulseless electrical activity (PEA), dan akhirnya asistol.
Proses tenggelam dari awal terendam atau terisinya jalan napas oleh air hingga korban mengalami henti jantung umumnya dalam hitungan detik hingga beberapa menit. Sehingga lama waktu pasien mengalami proses tenggelam akan menentukan prognosisnya.
Pendektakan diagnosis secara komprehensif dilakukan tindakan resusitasi dan stabilisasi hemodinamik selesai dilakukan. Anamnesis dapat dilakukan pada orang yang menemukan atau menyaksikan kejadian tenggelam, keluarga korban, atau korban tenggelam. Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari penyebab tenggelam, penyakit penyerta, dan komplikasi yang mungkin timbul. Pemeriksaan laboratorium, foto toraks, dan EKG dilakukan saat korban sudah berada di fasilitas pelayanan kesehatan, atau di unit gawat darurat.
Penolong membuat posisi korban terlentang
Penolong memeriksa respon dan pernapasan korban
Penolong memberikan napas bantuan 5 kali, lalu diikuti kompresi dada 30 kali, selanjutnya napas bantuan 2 kali dan kompresi dada 30 kali.
RJP dilakukan hingga tanda kehidupan tampak penolong lelah, atau tindakan bantuan hidup lanjut dilakukan. Tindakan penekanan abdomen (abdominal thrust) atau membuat posisi kepala lebih rendah tidak direkomendasikan karena akan menunda pemberian napas buatan dan meningkatkan risiko muntah dan aspirasi
Pada korban tenggelam yang selamat dapat terjadi komplkasi acute respiratory distress syndrome (ARDS), pneumonia (12%), kerusakan neurologis permanen, sepsis, koagulasi intravaskular diseminata (KID)
Pada korban tenggelam tindakan bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut yang segera dilakukan akan meningkatkan kemungkinan korban selamat. Ketika tenggelam, penurunan suhu otak 10 C akan meenurunkan penggunaan ATP hingga 50% dan memperpanjang lama waktu otak hingga selamat. Lama tenggelam dan risiko kematian atau gangguan neurologis berat setelah pulang dari rumah sakit:
Pasien paska tenggelam adalah kasus yang tidak mudah. Membutuhkan skill medis yang kompleks. Sejawat dapat merujuk Buku EIMED Kegawatdaruratan Biru untuk prosedur penatalaksanaan yang lebih lengkap.
Semoga Bermanfaat^^
=
Sponsored Content
Pemesanan SMS/WA 085608083342
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11
9 May 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020
2 May 2020
Bergabung dengan Dokter Post Untuk Karier Anda 🌟