Beta Bloker Untuk Pasien Curiga Hipertiroid

Image Description
Admin Dokter post
Jul 31, 2017
Img 61e763e6c13ad stripalllossy1ssl1

Minggu kemarin ada banyak obrolan menarik di Group Diskusi Kasus Klinis. Salah satu yang paling menarik adalah obrolan tentang indikasi penggunaan beta bloker pada pasien yang dicurigai menderita hipertiroid. Masalahnya adalah hipertiroid sulit dibuktikan dengan pemeriksaan TSH dan FT4, karena keterbatasan sarana dan prasarana.

Lantas, bagaimana? Berikut aku copaskan tanggapan dari dr Ragil, SpJP ya.

"Maaf tanya lagi dokter Ragil, SpJP dan TS.. Semisal ada pasien curiga ke arah hipertiroid (di faskes 1 tidak memungkinkan cek FT4 dan TSH) dengan HR > 100. Boleh diberikan Betablocker ya dok? Maturnuwun" tanya dr Santoso.

"Sebaiknya dipastikan hipertiroidnya dok. Biasanya ada skoring untuk diagnosis hipertiroid tanpa kadar FT4. Karena kalau sinus takikardi tanpa penyebab yang jelas. Tidak perlu diterapi." Jawab dr Ragil.

"Beta blocker nya indikasinya untuk hipertiroid-nya dok. Bukan takikardi-nya." Lanjut dr Ragil.

"Iya bener dok dipastikan dulu hipertiroidnya, ada scoring yang biasa, wayne index misalnya."

Sistem Skoring Klinis Hipertiroid

Hipertiroid memang masih menjadi masalah serius di Indonesia. Hasil riskesdas tahun 2007 melaporkan prevalensi hipertiroid masih 6.9% (diatas rata-rata prevalensi dunia 5%). Dengan Graves Disease masih merupakan penyebab tirotoksikosis tersering (60%-80%).

Sebagai penyakit dengan prevalensi yang cukup tinggi, wajar bila hipertiroid akan banyak ditemukan di Puskesmas. Masalahnya, sarana dan prasarana di Puskesmas sering kali kurang memadai untuk menegakkan diagnosis hipertiroid secara biokimia (TSH dan FT4).

Untuk menjembatani masalah tersebut, Indonesian Task Force on Thyroid Diseases mengusulkan sebuah guideline yang dapat diadaptasi dokter Indonesia untuk menatalaksana pasien dengan kecurigaan hipertiroid.

Dalam guideline tersebut, salah satu yang direkomendasikan adalah penggunaan wayne index untuk mendiagnosis hipertiroid secara klinis. Wayne index telah dikembangkan sejak tahun 1972 untuk meningkatkan akurasi diagnosis klinis hipertiroid. Wayne index efektif digunakan di fasilitas kesehatan yang tidak memiliki alat pemeriksaan TSH dan FT4.

Beta Bloker Dalam Terapi Hipertiroid

Beta bloker memang diindikasikan untuk menghambat efek hormon tiroid pada jaringan perifer. Seperti kita ketahui bahwa pendekatan dalam tatalaksana hipertiroid ada 3 aspek

  1. Obat Anti Tiroid untuk menghambat produksi hormon tiroid
  2. Terapi bedah atau radioaktif untuk menghancurkan masa tiroid
  3. Beta bloker untuk menghambat efek tiroid di jaringan perifer.

Jadi memang pemberian beta bloker tidak diindikasikan untuk mengurangi palpitasi pada pasien hipertiroid. Penggunaan beta bloker lebih ditujukan untuk menghambat efek tiroid. Propanolol dapat diberikan dengan dosis 10-40 mg setiap 4-6 jam.

Untuk mengetahui tatalaksana hipertiroid yang lebih lengkap, kamu bisa baca Buku Proceeding Jakarta Endocrine Meeting 2017: All About Thyroid: From A to Z

Semoga Bermanfaat^^

Related articles

  • Jul 31, 2020
Tatalaksana Chest Clapping untuk Fisioterapi Dada Pasien PPOK

Mukus atau secret diperlukan oleh tubuh untuk melembabkan dan menangkap mikroorganisme kecil...

  • May 09, 2020
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11

Tau dong, WHO sudah meluncurkan ICD seri 11, untuk menggantikan ICD 10. Ada perubahan signifikan...

  • May 02, 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020

Bagus banget webinar PAPDI kemarin, tanggal 30 April 2020. Terutama materi yang dijelaskan Dr....