Ibuprofen adalah salah satu obat golongan NSAID yang banyak digunakan sebagai anti-inflamasi, anti-piretik dan anti-nyeri. Obat ini banyak digunakan dalam jangka waktu yang lama oleh pasien yang memiliki riwayat penyakit asam urat akut (Gout Arthritis).
Ibuprofen cukup mudah didapatkan secara bebas. Ibuprofen adalah obat over-the-counter (OTC) yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Efektivitas obat yang baik dalam mengurangi rasa nyeri membuat obat ini banyak digunakan oleh pasien secara menahun. Namun, penggunaan Ibuprofen dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping obat yang berbahaya.
Ibuprofen Dapat Menyebabkan Perdarahan Saluran Pencernaan Atas
Mellemkjær dkk (2002) melaporkan bahwa penggunaan obat golongan NSAID jangka panjang cukup sering menyebabkan efek samping obat perdarahan saluran pencernaan atas (UGIB). Para peneliti melaporkan penggunaan NSAID akan meningkatkan resiko terjadi UGIB 3,6 kali. Peneliti memberikan catatan khusus pada penggunaan Ibuprofen dan Naproxen.
Peningkatan dosis Ibuprofen dan Naproxen secara langsung berhubungan dengan peningkatan resiko UGIB. Dari 156.138 orang yang menggunakan NSAID di Denmark, 89.415 orang memiliki riwayat penggunaan Ibuprofen secara eksklusif. Sekitar 15% pasien yang mengkonsumsi Ibuprofen minum obat tersebut secara reguler.
Resiko UGIB semakin meningkat dengan peningkatan dosis Ibuprofen. Konsumsi Ibuprofen dengan dosis kurang dari 1000 mg/hari memiliki resiko 3,6 kali mengalami UGIB dan meningkat 5,7 kali bila dosis dinaikkan menjadi 2000 mg/hari.
Mengapa Ibuprofen Menyebabkan Efek Samping Saluran Pencernaan Atas?
Efek samping UGIB yang dimiliki Ibuprofen diduga disebabkan oleh mekanismen Ibuprofen dalam menghambat enzim siklooksigenase (COX) di lambung.
COX adalah enzim penting yang berfungsi memberikan sinyal nyeri bila terjadi kerusakan di jaringan. Sederhananya, enzim COX adalah enzim yang bertanggung jawab terhadap rangsang nyeri. Ibuprofen dan NSAID yang lain mengurangi keluhan nyeri dengan cara menghambat kerja enzim COX.
Namun ternyata selain bertanggungjawab terhadap mekanisme nyeri, enzim COX juga bertanggungjawab dalam pertahanan mukosal pada lambung. Penghambatan enzim COX di lambung oleh Ibuprofen dan NSAID yang lain akan menyebabkan "pengikisan" mukosa lambung.
Akibatnya lambung rentan teriritasi oleh asam lambung jika terpapar terus menerus. Sehingga, perdarahan lambung dapat terjadi. Gejala yang muncul adalah hematemesis melena yang dapat berakibat syok dan infeksi rongga perut (cavum abdomen).
Perdarahan Saluran Pencernaan Atas dan Peritonitis
Seperti telah dijelaskan di atas, penggunaan Ibuprofen (dan NSAID yang lain) dalam jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan lambung (saluran pencernaan atas). Perdarahan tersebut disebabkan karena erosi lambung akibat paparan asam lambung dan "penipisan" mukosa lambung.
Bila lambung tererosi cukup dalam, "kebocoran" lambung sangat mungkin terjadi. Dalam istilah medis, "kebocoran" itu disebut perforasi. Perforasi lambung akan menyebabkan terhubungnya rongga lambung yang bersifat septik, dengan rongga perut (cavum abdomen) yang bersifat steril (aseptik).
Jutaan kuman yang ada di rongga lambung akan masuk ke rongga perut yang menyebabkan respon inflamasi yang hebat, yang disebut peritonitis. Peritonitis secara sederhana berarti radang selaput peritoneum.
Peritoneum adalah sebuah selaput yang membentuk sebuah ruang tertutup, melekat pada dinding depan dan lateral abdomen, membuat batas dengan organ retroperitonium dengan menutupi struktur ektraperitoneal di inferior (pelvis) dan bagian bawah diafragma di superior.
Peritoneum ini adalah selaput yang istimewa karena ukurannya yang sangat luas dan terdiri dari banyak pembuluh darah, jaringan saraf dan pembuluh limfe. Maka sangat mungkin, saat ada infeksi atau radang di dalam cavum peritoneum (peritonitis) akan direspon segera dan sangat hebat oleh sistem imun kita. Jaringan saraf yang cukup banyak akan memberikan rasa nyeri yang hebat.
Apa Diagnosis untuk peritonitis akibat perforasi lambung karena konsumsi Ibuprofen?
Jawabannya akan kami ulas pada artikel selanjutnya.
Semoga bermanfaat.