Diagnosis dan Terapi Infeksi Antraks

Image Description
Admin Dokter post
Jan 22, 2017
Eimed biru 1 stripalllossy1ssl1

Infeksi antraks endemis di banyak negara afrika dan asia, terutama negara dengan manajemen peternakan yang buruk. Pada beberapa kasus, antraks peranh digunakan sebagai senjata biologis.

Kejadian di USA tahun 2001, sejumlah kuman antraks (spora) dikirim melalui pos, terjadi kecelakaan yang menyebabkan kuman tersebar dan menginfeksi 11 orang. lima dari sebeles orang (5/11) meninggal.

Pada tahun 1979, Rusia mengembangkan pusat penelitian senjata biologis (bio-weapons). Pada tahun itu terjadi sebuah kecelakaan yang menyebabkan kuman antraks menyebar ke udara, mengifeksi 77 orang dan menewaskan 66 orang (90%).

Antraks sebenarnya mudah disembuhkan, syaratnya diagnosis harus segera ditegakkan dan antibiotik harus segera diberikan. Masalahnya, bila infeks sudah berlangsung selama tiga hari dan antibiotik belum diberikan, 80% pasien akan mengalami kematian.

Diagnosis Antraks

Berdasarkan manifestasi klinisnya, infeksi antraks dapat dibagi menjadi

  1. Cutaneous Anthrax
  2. Inhalation Anthrax
  3. Gastrointestinal Anthrax

Untuk menegakkan diagnosis klinis, anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan teliti harus dikerjakan. Antraks adalah kasus yang jarang, kesilapan atau misdiagnosis akan sering terjadi.

Anamnesis pasien dengan kecurigaan infeksi antraks diantaranya adalah

  1. Riwayat Pekerjaan
  2. Riwayat Kontak dengan binatang atau bahan dari binatang (wool, sabuk kulit dsb).
  3. Gambaran klinis Antraks:
  • Cutaneous antraks dapat dibedakan dengan karbunkel yang disebabkan Stafilococcus berdasar bentuk dan kualitas nyeri.
  • Inhalation antraks sering suit didiagnosis pada awal perjalanan penyakit. Manifestasi klinis dapat berupa fase initial (flu like) dan fase fatal (terjadi perbaikan fase initial yang diikuti perburukan klinis yang cepat dan kematian). Fase fatal dapat berupa panas tinggi (> 38.3 C), sesak napas, hipoksia, sianosis, stridor dan syok yang akhirnya terjadi kematian.
  • Gastrointestinal Antraks terjadi setelah 2-5 hari makan daging hewan yang terinfeksi antraks. Gejalanya: demam, nyeri perut difus, muntah, diare. Pada beberapa kasus dapat timbul muntah darah, melena, perforasis usus. Dapat juga terjadi asites.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan

  1. Leukosit normal atau sedikit naik
  2. PMN dominan
  3. Analisis cairan pleura: hemoragis, sel darah putih sedikit
  4. Analisis Cairan Serebrospinal: hemoragis, sel darah putih sedikit
  5. Pemeriksaan raadiologis: pelebaran mediastinum (+) pada kasus inhalation antraks
  6. Diagnosis Pasti ditegakkan dengan pemeriksaan kultur dari spesimen darah, lesi kulit, apus tenggorok, cairan pleura, asites dan cairan serebrospinal. Kultur dari swab hidung yang positif tidak dapat menegakkan diagnosis klinis

Terapi Infeksi Antraks

Terapi antraks diberikan dengan kombinasi antibbiotiks

  1. Siprofloksasin 2 x 400 mg
  2. Klindamisin 3 x 900 mg
  3. Rifampisin 2 x 300 mg

Lama pemberian antibiotik masih belum disepakati, namun banyak literatur yang menyebutkan antibiotik dapat diberikan 7-10 hari.

Pada kasus antraks yang dicurigai resisten terhadap penisilin dapat digunakan imipenem atau vankomisin. Kuman antraks dapat menghasilkan enzim penisilinase, yang akan merusak zat aktif penisilin. Penisilin G 4 x 4 juta unit adalah antibiotik pilihan pada kasus cutaneous antraks, alternatifnya adalah tetrasiklin.

Antraks adalah penyakit yang berbahaya, angka kematian kasus inhalation antraks adalah 80%, cutaneous antraks 20 %. Namun, dengan diagnosis awal yang cepat dan pemberian antibiotik sedini mungkin, kasus antraks akan mudah disembuhkan.

Edukasi yang penting disampaikan kepada masyarakat adalah

  1. Antraks tidak bisa menular dari manusia ke manusia
  2. Penularan antraks terjadi melalui kontak pasien dengan hewan yang terinfeksi
  • Makan daging yang terinfeksi kuman antraks
  • Menghirup udara yang mengandung spora antraks
  • Terinjak tanah yang mengandung kuman antraks
  1. Vaksin kuman antraks tersedia (AVA/anthrax vaccine adsorbed) namun tidak bisa diberikan sebagai post-exposure prpphylaxis

Semoga Bermanfaat^^


=

Sponsored Content

Diagnosis dan Terapi Infeksi Antraks dengan setting IGD dapat kamu pelajari lebih lanjut di EIMED BIRU halaman 550-576


Pemesanan, SMS/WA saja ke 0857 3130 6999 (ANISA) atau 08123 400 8737 (FAHMI)

Bisa juga Inbox admin, klik tombol inbox di bawah ya

Related articles

  • Oct 31, 2024
Strategi Pengobatan GERD: Pendekatan Bertahap vs. Pendekatan Agresif

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adalah kondisi umum yang menyebabkan ketidaknyamanan dan...

  • Oct 31, 2024
Diagnosis dan Terapi Kejang Petit Mal: Panduan Praktis untuk Dokter

Kejang petit mal, juga dikenal sebagai kejang absans, adalah jenis kejang umum yang ditandai...

  • Oct 31, 2024
Doxycycline untuk Profilaksis Malaria

Malaria disebabkan oleh protozoa yang menyerang sel darah merah dan ditularkan melalui gigitan...