9 Mar 2017 • Internal Medicine
Kriteria diagnosis infeksi dengue dibagi menjadi kriteria diagnosis klinis dan kriteria diagnosis laboratoris. Kriteria diagnosis klinis penting dalam penapisan kasus, tata laksana kasus, memperkirakan prognosis kasus, dan surveilans.
Kriteria diagnosis laboratoris yaitu kriteria diagnosis dengan konfirmasi laboratorium yang penting dalam pelaporan, surveilans, dan langkah-langkah tindakan perventif dan promotif.
Manifestasi klinis infeksi dengue sangat bervariasi dan sulit dibedakan dari penyakit infeksi lain terutama pada fase awal perjalanan penyakitnya.
Dengan meningkatnya kewaspadaan masyarakat terhadap infeksi dengue, tidak jarang pasien demam dibawa berobat pada fase awal penyakit, bahkan pada hari pertama demam.
Sisi baik dari kewaspadaan ini adalah pasien demam berdarah dengue dapat diketahui lebih dini dan memperoleh pengobatan pada fase dini, namun di sisi lain pada fase ini sangat sulit bagi dokter puskesmas untuk menegakkan diagnosis demam berdarah dnegue.
Oleh karena itu diperlukan petunjuk kapan suatu infeksi dengue harus dicurigai, petunjuk ini dapat berupa tanda dan gejala klinis serta pemeriksaan laboratorium rutin.
Tanpa diberikan petunjuk akan menyebabkan keterlambatan bahkan kesalahan dalam menegakkan diagnosis dengan segala akibatnya. Di sisi lain menyebabkan pemeriksaan laboratorium berlebih dan bahkan perawatan yang tidak diperlukan sehingga akan merugikan baik bagi pasien maupun dalam peningkatan beban kerja rumah sakit.
Berdasar petunjuk klinis tersebut dibuat kriteria diagnosis klinis, yang terdiri atas kriteria diagnosis klinis demam dengue (DD), demam berdarah dnegue (DBD), demam berdarah dengan syok (sindrom syok dengue/SSD), dan expanded dengue syndrome (unusual manifestation).
Perlu mendapat perhatian bahwa yang disebut mendadak adalah tidak didahului oleh demam ringan, seperti misalnya anak pulang sekolah belum demam, kemudian tidur, bangun tidur anak menderita demam tinggi di atas 38,5â°C. Demam bersifat terus-menerus berarti perbedaan suhu terendah dengan suhu tertinggi kurang dari 1â°C.
Masalah yang timbul dalam menilai pola demam ini adalah tidak selalu orang tua mengukur tingginya demam dan pengaruh pemberian obat penurun panas oleh orang tua. Tingginya demam dapat diperkirakan melalui pertanyaan mengenai akibat demam terhadap pasien, seperti anak rewel/gelisah, kulit kemerahan terutama pada wajah (flushing) dan fotofobia.
Efek obat penurun panas, pada umumnya hanya sebentar, paling lama sesuai dengan masa kerja obat, setelah itu demam kembali meningkat tinggi. Adanya epistaksis pada anak yang biasa mengalami epistaksis, harus dicari petunjuk lain, misalnya pemeriksaan uji tourniquet atau tanda dan gejala manifestasi perdarahan lain.
Tanda dan gejala demam berdarah dengue pada fase awal sangat menyerupai demam dengue, tanda dan gejala yang karakteristik berupa tanda kebocoran plasma baru timbul beberapa hari kemudian.
Oleh karena itu pada pasien dengan diagnosis klinis demam dengue yang ditegakkan pada saat masuk, baik yang kemudian diperlakukan sebagai pasien rawat jalan maupun rawat inap, masih perlu dievaluasi lebih lanjut apakah hanya demam dengue atau merupakan demam berdarah dengue fase awal.
Pasien demam berdarahan dengue memiliki risiko untuk mengalami syok, sehingga harus menjalani rawat inap dengan tatalaksana yang berbeda dari demam dengue.
Tanda bahaya (warning signs) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya syok pada penderita DBD tertera pada Boks C.
Pasien dapat didiagnosis SSD bila memenuhi beberapa kriteria di bawah
Tanda dan gejala syok terkompensasi meliputi
Tanda dan gejala syok dekompensasi meliputi
Pasien didiagosis expanded dengue syndrome jika memenuhi kriteria DD atau DBD baik disertai syok maupun tidak, dengan manifestasi klinis komplikasi infeksi virus dengue atau dengan manifestasi klinis yang tidak biasa, seperti tanda dan gejala :
Pasien sudah dapat di polikliniskan atau dirwatinapkan jika memenuhi kriteria diagnosis klinis, baik DD, DBD atau SSD. Kriteria Diagnosis laboratoris hanya diperlukan untuk survailans epidemiologi, terdiri atas :
Isolasi virus dengue memberi nilai yang sangat kuat dalam konfirmasi diagnosis klinis, namun karena memerlukan teknologi yang canggih dan prosedur yang rumit pemeriksaan ini bukan merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan, terutama di puskesmas dengan sarana dan prasarana terbatas.
Semoga Bermanfaat^^
=
Sponsored Content
Sejawat, tau nggak… 1 dari 100 pasien DBD yang kamu dapatkan akan meninggal. Admin sih berharap kamu dapat 99 pasien yang selamat. Tapi, pernah nggak kebayang kamu dapat 1 pasien yang gagal diselamatkan?
Yuk, update ilmu tatalaksana pasien demam berdarah dengue.
Ada video 50 menit dari dr. Musofa Rusli, SpPD. Bagus banget, meliputi
ini salah satu potongan video yang membahas Diagnosis Banding DBD…
Sayangnya, filenya terlalu besar (HD 3.5 GB) untuk dikirim via email. Kasihan sejawat yang internet di daerah kurang bagus.
Solusinya, admin akan copy-kan video ke DVD.
Harganya 156 ribu.
Minat? Hubungi saja CS Dokter Post (Yahya) via WA 085608083342
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11
9 May 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020
2 May 2020
Bergabung dengan Dokter Post Untuk Karier Anda 🌟