Antihipertensi Pilihan Stroke ICH: Nicardipine vs Diltiazem

Image Description
Admin Dokter post
Nov 02, 2017
Img 61e763d7384b4 stripalllossy1ssl1

Salah satu masalah yang sering dihadapi dokter IGD ketika menerima pasien dengan stroke adalah hipertensi emergensi. Dalam penanganan stroke ICH (Intracereberal Hemorrhage) penting bagi dokter untuk segera menurunkan tekanan darah pasien jika memang > 160 mmHg.

Artikel ini disarikan dari tulisan Dr. dr. Maimun Syukri, SpPD-KGH dalam buku Naskah Lengkap 17th JNHC: Manajemen Hipertensi pada Kelainan Serebrovaskular

Jika mengacu pada guideline AHA/ASA 2014, target tekanan darah yang harus dicapai dalam tatalaksana Stroke ICH adalah

  1. MAP 100-120 mmHg
  2. Tekanan Darah Sistoik 140-160 mmHg

Ada beberapa daerah di otak yang "favorit" terjadi perdarahan pada stroke ICH

  1. Basal Ganglia
  2. Thalamus
  3. Serebellum
  4. Batang Otak

Dalam banyak hasil penelitian dilaporkan, setelah 1 jam serangan daerah hematom di otak akan meluas pada 1/3 pasien stroke ICH. Pasien akan memiliki angka kematian lebih rendah jika dokter berhasil menurunkan tekanan darah <160/90 mmHg dalam 24 jam sejak onset. Waktu terbaik adalah ketika target terapi dapat tercapai dalam 6 jam pertama, pasien bahkan dapat bebas dari kelainan fungsional setelah 1 bulan.

Antihipertensi Pilihan Stroke ICH

Guideline ASA merekomendasikan penggunaan nicardipine IV sebagai antihipertensi pilihan pada pasien stroke ICH. Dosisnya adalah 0.5-6 mcg/kgBB/menit. Kamu dapat memulai memberikan dengan dosis kecil 0.5 mcg/kgBB/menit, diberikan sampai target tekanan darah sistolik tercapai. Setelah itu dapat diberikan dengan menyesuaikan response hemodinamik pasien.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien stroke ICH yang mendapatkan nicardipine IV dalam 24 jam berhasil menurunkan tekanan darah hingga MAP < 130 mmHg. Hal ini tentu sangat bermanfaat dalam tatalaksana stroke ICH sehingga didapatkan outcome klinis yang bagus.

Namun, perlu diingat bahwa salah satu efek samping yang cukup sering ditemukan pada penggunaan nicardipine adalah takikardia. Sehingga, dalam advice FDA diingatkan bahwa dalam penggunaan nicardipine perlu dilakukan monitoring ketat pada heart rate pasien. Bahkan, beberapa ahli juga tidak menyarankan penggunaan nicardipine pada pasien stroke ICH dengan heart rate > 100x/menit.

Pada pasien stroke ICH dengan takikardia, alternatif yang dapat dipertimbangkan adalah diltiazem. Dosisnya bisa diberikan 5-20 mcg/kgBB/menit. Namun, heart rate tetap perlu dimonitoring ketat karena penggunaan diltiazem memiliki efek samping bradikardia yang berat.

Semoga Bermanfaat^^


=
Sponsored Content

Tulisan di atas mostly disarikan dari buku Naskah Lengkap 17th JNHC: Manajemen Hipertensi pada Kelainan Serebrovaskular

Cuma ada 7 eksemplar, kalau kamu nggak mau kehabisan segera hubungi Yahya malam ini WA 085608083342 atau klik link order ini.

Related articles

  • Oct 31, 2024
Strategi Pengobatan GERD: Pendekatan Bertahap vs. Pendekatan Agresif

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adalah kondisi umum yang menyebabkan ketidaknyamanan dan...

  • Oct 31, 2024
Diagnosis dan Terapi Kejang Petit Mal: Panduan Praktis untuk Dokter

Kejang petit mal, juga dikenal sebagai kejang absans, adalah jenis kejang umum yang ditandai...

  • Oct 31, 2024
Doxycycline untuk Profilaksis Malaria

Malaria disebabkan oleh protozoa yang menyerang sel darah merah dan ditularkan melalui gigitan...