Terapi Skabies: Permetrin vs Salep 2-4

Image Description
Admin Dokter post
Apr 27, 2017
img description

Kemarin rame banget di halaman Dokter Post, ketika aku share artikel tentang Diagnosis dan Terapi skabies di PPK 1. Kalau kita mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/514/2015, disarankan pemakaian permetrin. Namun, ternyata di lapangan banyak sejawat di Puskesmas yang lebih memilih salep 2-4 sebagai terapi.

Salep 2-4 lebih disukai daripada permetrin karena harganya yang murah meriah. Namun, tidak sedikit yang meragukan efektivitas salep 2-4. Alasannya, salep 2-4 diduga tidak bisa membunuh skabies dalam fase telur.

Well, jadi pilih permetrin atau Salep 2-4?

Terapi Skabeis, Permetrin vs Salep 2-4

Sebelum ngomong efektivitas, ada baiknya kita tahu terlebih dulu aspek farmakologi dan aplikasi klinis permetrin dan salep 2-4. Dua obat ini meskipun memiliki khasiat yang sama, namun secara farmakologi berbeda.

Salep 2-4 sebenarnya adalah sulfur presipitatum 2-5%, sering kali dicampur dengan asam salisilat 2%. Obat inibanyak digunakan di puskesmas, karena harganya yang murah dan cukup efektif mengobati skabies. Cara penggunaan salep 2-4 yaitu dengan dioleskan di seluruh tubuh sesudah mandi dan dipakai 3-4 hari berturut-turut.

Sedangkan, krim permetrin isinya adalah permetrin 5%. Kamu bisa juga tulis resepnya dengan nama merk dagang skabimit. Obat ini relatif lebih mahal dibanding salep 2-4, namun banyak direkomendasikan dokter SpKK maupun dokter SpA. Cara penggunaan dengan mengoleskan selama 8-10 jam, cukup 1 kali saja. Jika tidak membaik maka dapat diulang kembali seminggu kemudian.

Sebenarnya ada sebuah penelitian menarik yang sudah membandingkan efektivitas permetrin dan salep 2-4. Pada penelitian ini dicari beberapa santri pondok yang terdiagnosis skabies. Dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu diterapi dengan permetrin, kelompok dua diterapi dengan salep 2-4.

Hasilnya pada kelompok permetrin didapatkan angka kesembuhan hingga 100%. Sedangkan pada kelompok salep 2-4 didapatkan angka kesembuhan 87.5%. Secara kasar memang permetrin lebih efektif dari salep 2-4. Hanya, setelah dievaluasi secara statistik ternyata tidak ada perbedaan signifikan antara permetrin vs salep 2-4 terhadap kesembuhan pasien.

Jadi, kalau merujuk pada penelitian tersebut, kamu boleh kasih permetrin atau salep 2-4. Dua-duanya punya efek yang tidak jauh berbeda. Namun, kalau mempertimbangkan segi biaya tentu salep 2-4 lebih murah.

Namun, yang tidak kalah penting. Skabies adalah penyakit yang sangat infeksius. Gampang sekali menular. Edukasi tentang pentingnya memutus rantai penularan (merebus baju, selimut dan sprei dengan air panas). Pengobatan skabies juga sebaiknya dilakukan ke seluruh keluarga atau santri pondok.

Bayangkan, prevalensi skabies di pondok mencapai 90%. Artinya kalau kamu dapat pasien santri pondok, besar kemungkinan dia pernah sakit skabies minimal satu kali seumur hidup.

Semoga Bermanfaat^^


=

Sponsored Content

DVD VIRAL EXANTHEMA SUDAH READY, DVD terbaru dari dr Agustina, SpKK…

cover-dvd-3-in-1-Dermatologi-1

Materinya aplikatif banget

  1. Diagnosis dan Terapi Measles

  2. Diagnosis dan Terapi Rubella

  3. Diagnosis dan Terapi Varicella

  4. Diagnosis dan Terapi HFMD (Flu Singapore)

yang dijelasin dengan oke banget sama dr Agustina SpKK

Harganya cuma Rp 156.000,00

Bonus Webinar (tanya jawab online) sama dr Agustina, SpKK tentang "Diagnosis dan Terapi Kusta di Faskes Primer" untuk 100 pembeli pertama

Bonus: Akses video webinar (rekaman) untuk semua pembeli DVD VIRAL EXANTHEMA

Keren kan?

Pesannya langsung aja klik link order ini atau WA 085608083342 (Yahya)

Jangan sampai kehabisan bonusnya^^

Related articles

  • Jul 31, 2020
Tatalaksana Chest Clapping untuk Fisioterapi Dada Pasien PPOK

Mukus atau secret diperlukan oleh tubuh untuk melembabkan dan menangkap mikroorganisme kecil...

  • May 09, 2020
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11

Tau dong, WHO sudah meluncurkan ICD seri 11, untuk menggantikan ICD 10. Ada perubahan signifikan...

  • May 02, 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020

Bagus banget webinar PAPDI kemarin, tanggal 30 April 2020. Terutama materi yang dijelaskan Dr....