Terapi Dislipidemia di Puskesmas: Simvastatin vs Crestor?

Image Description
Admin Dokter post
Mar 12, 2017
Simvastatin vs crestor stripalllossy1ssl1

Kemarin ada pertanyaan yang baik dari seorang sejawat DokterPost.com

Jadi menurut beliau, di Puskesmas pasien BPJS punya beberapa pilihan obat dislipidemia. Salah satu yang paling banyak diresepkan adalah Simvastatin vs Rosuvastatin (CRESTOR). Nah, kalau dihadapkan pada pilihan tersebut mana yang lebih di pilih?

Jawabannya TERGANTUNG.

Sebenarnya secara efektivitas dalam mencegah penyakit kardiovaskuler dua obat ini SAMA. Ada sebuah penelitian besar di Perancis tahun 2014. Menganalisis data klinis 100 ribu pasien, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Simvastatin vs Rosuvastatin punya efektivitas yang SAMA dalam mencegah penyakit kardiovaskuler.

Namun, kalau anda dapat pasien dengan kadar kolesterol dan Trigliserida yang sangat tinggi, anda bisa pertimbangkan untuk memilih Rosuvastatin (CRESTOR).

Sebuah penelitian yang membandingkan antara efek penurunan lemak darah dosis inisial rosuvastatin, simvastatin, atorvastatin dan pravastatin menyimpulkan bahwa rosuvastatin punya efek paling superior dibanding obat golongan statin yang lain. Dilaporkan 5 mg rosuvastatin sebagai dosis inisial dapat menurunkan LDL sampai 30%, TG sampai 16%.

Simvastatin vs Rosuvastatin

Mari kita simak kelebihan dan kekurangan SIMVASTATIN vs ROSUVASTATIN

Secara garis besar, simvastatin lebih murah namun memiliki efek samping yang lebih banyak: nyeri otot dan mudah lelah. Selain itu, jika pasien anda memiliki banyak komorbd yang lain (Diabetes, hipertensi, asam urat) yang mengharuskan mengkonsumsi banyak kombinasi obat, pertimbangkan Rosuvastatin terlebih dahulu. Rosuvastatin memiliki interaksi obat yang lebih sedikit.

Kalau dari harga? Bukankah dua-duanya gratis dari BPJS?

Semoga Bermanfaat^^


=

Sponsored Content

Mau jago terapi pasien rawat jalan dan rawat inap? Baca PPK PENATALAKSANAAN PAPDI sebagai referensi praktek doktermu sehari-hari. Highly Recommended.

Pernah nggak sih, kalian mendapat kasus sulit saat menatalaksana pasien medik dan bingung mau bertanya pada siapa? Konsul ke senior Sp.PD atau Sp.JP, beliau-nya lagi sibuk ngobati pasien di rawat jalan? Atau, jangan-jangan kita niatnya tanya, eh malah ditanya balik??? Wkwkwkw.

Buku setebal 1000 halaman dengan berat 2,3 kg ini mungkin bisa jadi solusi yang pas buat kamu. Berisi pedoman diagnosis terapi yang paling lengkap saat ini terkait kasus-kasus medik (Penyakit Dalam, Jantung dan Paru).

Ibarat kalian punya "Professor Interna Portable" yang siap ditanya kapan pun dan dimana pun, dan yang pasti nggak akan nanya balik? Wkwkwkwk.

Meskipun tidak bisa menggantikan peran para dokter Sp.PD untuk menjawab konsulan, buku ini setidaknya akan memberikan sejawat pengetahuan dasar yang lebih dari cukup untuk menjawab pertanyaan klinis sehari-hari: diagnosis-nya apa, terapi-nya apa, prognosisnya bagaimana?

Info tambahan, Buku PPK Penatalaksanan PAPDI ini juga banyak dicari dokter manajer Rumah Sakit sebagai referensi menyusun Panduan Praktik Klinis internal di Rumah Sakit dalam menghadapi Akreditasi versi KARS 2012.

Mau Pesan? Kontak Saja CS DokterPost.com (Yahya) via link kontakin.com/dokterpost

Anda bisa klik tombol dibawah untuk inbox admin DokterPost.com

Atau

SMS/WA 085608083342 (Yahya)

Related articles

  • Jul 31, 2020
Tatalaksana Chest Clapping untuk Fisioterapi Dada Pasien PPOK

Mukus atau secret diperlukan oleh tubuh untuk melembabkan dan menangkap mikroorganisme kecil...

  • May 09, 2020
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11

Tau dong, WHO sudah meluncurkan ICD seri 11, untuk menggantikan ICD 10. Ada perubahan signifikan...

  • May 02, 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020

Bagus banget webinar PAPDI kemarin, tanggal 30 April 2020. Terutama materi yang dijelaskan Dr....