Merinding Serbuan Dokter Asing

Image Description
Admin Dokter post
Jul 27, 2017
Dokter asing serbu Indonesia stripalllossy1ssl1

Terharu dapat WA kayak di atas, baru aja kemarin siang. Begitu selesai baca berita di sebuah koran nasional, "Dokter Asing Buka Praktik di Makasar."

Rasanya kayak "kebetulan yang terencana". Jauh sebelum ini, sebenarnya wacana dokter asing sudah lama didengungkan. Mulai dari kajian Indonesia defisit dokter, sampai kampanye tentang persebaran dokter yang tidak merata.

Ya, saya paham juga. Dalam hal ini pemegang kebijakan menghadapi masalah yang dilematis. Di satu sisi untuk memenuhi target SJSN, yang hemat ya impor dokter. Kalau mau mendidik dokter sendiri kemungkinan akan sangat "mahal" untuk pemerintah.

Di sisi lain, tentu saja mengimpor dokter punya risiko yang serius juga. Bukannya suudzon, tapi di era informasi seperti ini kita ya mesti waspada dengan setiap gerak asing.

Semoga pemerintah punya regulasi untuk melindungi data medis pasien Indonesia. Jangan sampai ada dokter asing yang ambil sampel darah pasien Indonesia, kemudian mengirim sampel yang mengandung virus atau kuman tertentu ke luar negri untuk dibuat bibit vaksinnya. Naudzubillah.

Tapi, aku percaya kok pemerintah bisa menjaga keamanan negara.

Menghadapi Serbuan Dokter Asing

Aku percaya kok, yang paling mengerti tentang masyarakat Indonesia cuma dokter Indonesia. Aku yakin dokter dari India nggak akan tahu kalau pasien-pasien dari mdra itu nggak minta muluk-muluk kalau datang ke dokter, cuma minta suntik boka-boki (bokong kanan-bokong kiri) dan kalau bisa jarumnya yang tumpul biar sakitnya kerasa.

Paling juga kalau pasien maua datang ke dokter India bakal kecewa, karena dokter India tidak tahu bagaimana cara biar suntik boka-boki tapi dosisnya nggak kelebihan. Atau dokter India akan keberatan, bayar satu kok minta suntik dua. Kalau dokter Indonesia sih pintar-pintar, pasti akan dibagi dosisnya jadi dua, separuh untuk bokong kanan dan separuh untuk bokong kiri, hemat deh^^

Tapi, sebenarnya yang paling aku takutkan itu kalau dokter India praktek jadi dokter kandungan. Melihat larisnya sinetron-sinetron india bikin keder juga. Aku takut nanti ibu-ibu hamil antri di SpOG India gara-gara ngidam selfie bareng dokter mirip Shaheer Sheikh. Kalau dokter korea kayaknya nggak bakal ke sini ya, soalnya tau sendiri kan kehidupan dokter di sana^^

Demand, Supply, Price

Kedatangan dokter asing kemungkinan akan mengikuti hukum pasar. Demand akan tetap, begitu supply naik, maka harga akan turun.

Mungkin akan ada TS yang bilang, kalau kita bagus kenapa takut bersaing?

Ya bener juga sih. Kalau dokter India datang ya aku cuma bayangin TS di Puskesmas yang biasa 100 pasien/hari akan lebih santai cuma 20-40 pasien/hari. Yang jadi masalah kalau dokter India tadi bisa buka praktek swasta atau klinik.

Mau nggak mau kalau daya kompetitif kita kurang bagus ya pasti akan berkurang pasien swastanya. Yang mungkin 300 pasien per bulan bisa turun setengah sampai seperempatnya. Kecuali kalau bersaing harga, tapi ya nggak enak banget.

Yuk, Sama-Sama di Hadapi

Tantangan sudah di depan mata, yuk dihadapi. Kami di DokterPost.com punya visi untuk membantu dokter punya daya saing yang lebih unggul di kawasan asia tenggara. Semoga tercapai ya dok.

Saat ini tim mengelola beberapa group diskusi dokter. Setelah dianalisis memang masalah yang dihadapi dokter di faskes primer

  1. Kesulitan Membaca Hasil EKG
  2. Kesulitan mendiagnosis kasus kulit
  3. Kegawatdaruratan di IGD

Sehingga memang akhirnya sebagian besar upaya yang dilakukan DokterPost.com menyasar 3 hal tersebut.

Misalnya untuk membantu dokter meningkatkan skill baca EKG kami bikin program mahir baca EKG (DVD, Komunitas Belajar, dsb). Komunitas belajar nanti berupa group diskusi soal-soal latihan EKG di WA. Group Diskusinya dibuka untuk TS yang sudah punya DVD Mahir Baca EKG lengkap.

Selanjutnya kami masih berpikir cara terbaik untuk membantu dokter yang kesulitan mendiagnosis kasus kulit. Sebenarnya solusinya akan mulai ditawarkan bulan ini, namun karena ada satu dua masalah akhirnya kami pending dulu.

Begitupun untuk mengatasi masalah kegawatdaruratan masih tim pikirkan bagaimana penyelesaiannya.

Tim akan sangat berterimakasih jika ada masukan dan saran dari dokter untuk mewujudkan visi ini.

Semoga Bermanfaat^^

Related articles

  • Jul 31, 2020
Tatalaksana Chest Clapping untuk Fisioterapi Dada Pasien PPOK

Mukus atau secret diperlukan oleh tubuh untuk melembabkan dan menangkap mikroorganisme kecil...

  • May 09, 2020
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11

Tau dong, WHO sudah meluncurkan ICD seri 11, untuk menggantikan ICD 10. Ada perubahan signifikan...

  • May 02, 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020

Bagus banget webinar PAPDI kemarin, tanggal 30 April 2020. Terutama materi yang dijelaskan Dr....