Mengevaluasi ST Elevasi pada Pasien Perdarahan Intrakranial

Image Description
Admin Dokter post
Oct 16, 2017
Stemi SAH stripalllossy1ssl1

Ini sebenarnya adalah materi advance untuk TS anggota Group Belajar EKG. Tapi aku pikir ada baiknya aku sampaikan sekarang untuk pembelajaran bersama.

Seperti yang sudah dr Ragil, SpJP sampaikan dalam DVD Mahir Baca EKG Non Aritmia bahwa tidak semua gambaran ST Elevasi adalah miokard infark (STEMI). Ada beberapa gambaran ST Elevasi yang justru mengindikasikan kondisi lain, misalnya perikarditis.

Bila merujuk pada artikel ini, sebenarnya masih banyak DD untuk ST Elevasi yang meliputi

  1. Infark Miokardium (most important)
  2. Benign Early Repolarization
  3. Myopericarditis
  4. Left Bundle Branch Block
  5. Left Ventricular Hyperthropy
  6. Aneurisma Ventrikel
  7. Hiperkalemia
  8. Hipotermi
  9. Sindrom Brugada
  10. Perdarahan Intrakranial atau Subarakhnoid

Nah, salam artikel ini kita akan batasi pembahasan pada ST Elevasi pada pasien dengan perdarahan intrakranial. Karena kesalahan diagnosis pasien perdarahan intrakranial sebagai Infark Miokard Akut punya konsekuensi serius.

Salah satu tatalakasana penting infark miokard akut yang diberikan di IGD Puskesmas adalah double antiplatelet. Padahal terapi tersebut dapat memperburuk perdarahan intrakranial pada pasien.

Mengevaluasi ST Elevasi pada Pasien Perdarahan Intrakranial

Pada pasien dengan penyakit saraf (misalnya perdarahan subarakhnoid dan stroke) bisa didapatkan berbagai perubahan EKG yang cukup ekstensif. Misalnya, dapat ditemukan inversi T yang difus atau dapat pula ditemukan gelombang U.

Gelombang T pada kasus saraf yang khas biasanya cukup dalam dan lebar. Pada pasien dengan perdarahan intrakranial biasanya juga dapat ditemukan gambaran EKG sinus bradikardia (cushing reflex, hati-hati herniasi otak).

Gambar di atas aku kutip dari lifeinthefastlane.com

Kamu bisa lihat gelombang T inversi yang lebar dan dalam. Dalam istilahnya disebut sebagai Giant T Wave Inversion.

Selain itu, sebuah kasus yang cukup bagus dilaporkan di Korean Circulation Journal. Kasus tentang wanita usia 55 tahun yang menderita Subarachnoid Hemmorhage (SAH) dengan gambaran EKG mirip STEMI.


Yang celaka, pada kasus di atas meskipun klinis tidak menunjukkan nyeri dada yang khas, sayangnya hasil pemriksaan enzim jantung menunjukkan hasil positif.

Kalau merujuk pada kriteria WHO 2 dari 3, tentu kasus di atas masuk dalam diagnosis STEMI. Hasil EKG menunjukkan STEMI dan Enzim Jantung positif.

Konsekuensinya pasien harus mendapatkan Primary PCI (jika memungkinkan) atau fibrinolitik. Terapi fibrinolitik tentu punya konsekuensi serius yang dapat memperburuk perdarahan intrakranial pada pasien.

Lantas bagaimana solusinya?

Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah melakukan pemeriksaan EKG serial, pada pasien dengan ST Elevasi yang "True", seharusnya ada proses evolusi bentuk EKG dalam beberapa jam. Dr Ragil, SpJP sudah menjelaskan dengan jelas di DVD Mahir Baca EKG Non Aritmia.

Namun, penting kamu sadari bahwa kasus seperti ini bukan kasus sederhana. Kalau kamu prakteknya pas di RS dengan fasilitas yang lengkap, segera aja kamu konsultasikan ke SpPD atau SpJP yang in charge.

Nah, yang jadi masalah kalau kamu prakteknya di IGD Puskesmas. Ini jadi masalah yang pelik. Solusinya ya stabilisasi terus dirujuk.

Atau kalau kamu misal sudah tergabung dalam Group Belajar EKG, kamu bisa kirim format konsul kasusnya. Ada internist keren yang akan bantu kamu make decission. Terapi apa yang perlu diberikan dan tindakan apa saja yang perlu kamu diskusikan.

Belum gabung ke Group Belajar EKG? Kamu bisa pesan DVD Mahir Baca Lengkap lewat WA Yahya (085608083342) atau klik link order ini.

Semoga Bermanfaat^^


Sponsored Content

Bukan rahasia umum, EKG adalah kompetensi "penting" dokter umum. Tidak hanya pada kasus nyeri dada spesifik (kecurigaan Sindroma Koroner Akut), ilmu EKG diperlukan untuk banyak kasus kegawatdaruratan lain (misal Henti Jantung dan Aritmia).

Kemarin tim DokterPost.com minta dr. Ragil Nur Rosyadi, SpJP untuk ngajari sejawat DokterPost.com tentang bagaimana biar sejawat bisa MAHIR BACA EKG. Ini video contoh analisis kasus blok jantung dari dr Ragil, SpJP

Videonya gedhe banget, hampir 7 GB. Biar sejawat di Papua dan Indonesia Timur yang lain bisa ikut belajar juga, akhirnya kami putuskan untuk distribusikan videonya dalam bentuk DVD.

Yang mau pesan MAHIR BACA EKG (BASIC-Non Aritmia-Aritmia), bisa kontak kami disini ya

SMS/WA 085608083342 (Yahya) atau kontakin.com/dokterpost

Related articles

  • Jul 31, 2020
Tatalaksana Chest Clapping untuk Fisioterapi Dada Pasien PPOK

Mukus atau secret diperlukan oleh tubuh untuk melembabkan dan menangkap mikroorganisme kecil...

  • May 09, 2020
Perubahan Diagnosis Dengue ICD 11

Tau dong, WHO sudah meluncurkan ICD seri 11, untuk menggantikan ICD 10. Ada perubahan signifikan...

  • May 02, 2020
Rangkuman Webinar PAPDI 30 April 2020

Bagus banget webinar PAPDI kemarin, tanggal 30 April 2020. Terutama materi yang dijelaskan Dr....